Selasa 27 Jul 2021 17:37 WIB

TNI Polri Patroli di Kampung Tanas, Perbatasan RI-PNG

Kegiatan patroli ini penting dilakukan untuk memelihara kamtibmas.

Rep: Ali Mansur / Red: Agus Yulianto
Prajurit Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 411/Raider Kostrad memeriksa patok batas saat berpatroli di perbatasan Indonesia-Papua Nugini, Skouw-Wutung, Papua.
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Prajurit Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 411/Raider Kostrad memeriksa patok batas saat berpatroli di perbatasan Indonesia-Papua Nugini, Skouw-Wutung, Papua.

REPUBLIKA.CO.ID, PAPUA -- Aparat gabungan TNI Polri laksanakan patroli di perbatasan Indonesia dengan Papua Nugini, di Kampung Tanas, Selasa (27/7). Pelaksanaan patroli dari pukul 09.00 - 11.00 WIT dengan melibatkan Polri dari Polsek Bupul sebanyak empat anggota dan dua nggota Koramil Eligobel, Kepala Kampung, dan aparat Kampung Gerisar serta dua anggota Koramil Eligobel.

Menurut Kapolsek Bupul Ipda M. Arisdianto, yang memimpin kegiatan ini, sasaran pelaksanaan patrol adalah ke Kampung Tanas. Hal ini dimaksud guna menyambangi kampung utamanya kampung lokal sehingga  terbangun Komunikasi yang baik dengan Masyarakat.  

“Hal ini penting dilakukan untuk memelihara kamtibmas karena dalam kegiatan tersebut kita berikan imbauan, edukasi, dan penertiban apabila ditemukan hal-hal yang melanggar aturan Hukum,” ungkap Arisdianto dalam keterangannya, Selasa (27/7).

Sementara itu Wakasatgas Humas Nemangkawi tahap II, AKBP Arief Fajar Satria yang kini mendapuk jabatan sebagai Kapolres Pekalongan juga meyakini, solidnya TNI Polri dalam menjaga bumi Papua. Menurutnya, sejak awal TNI Polri solid menjaga kamtibmas di wilayah Papua, juga dalam menegaklan hukum menangkap para penebar teror kemanusiaan di Papua.

"Kita tidak boleh terpecah belah, tetap solid tetap berpikir positif, pakai masker, dan menjaga protokol kesehatan, jangan lupa vaksin Covid-19 Pace Mace," kata Arief Fajar. 

 

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَلَمَّا سَمِعَتْ بِمَكْرِهِنَّ اَرْسَلَتْ اِلَيْهِنَّ وَاَعْتَدَتْ لَهُنَّ مُتَّكَاً وَّاٰتَتْ كُلَّ وَاحِدَةٍ مِّنْهُنَّ سِكِّيْنًا وَّقَالَتِ اخْرُجْ عَلَيْهِنَّ ۚ فَلَمَّا رَاَيْنَهٗٓ اَكْبَرْنَهٗ وَقَطَّعْنَ اَيْدِيَهُنَّۖ وَقُلْنَ حَاشَ لِلّٰهِ مَا هٰذَا بَشَرًاۗ اِنْ هٰذَآ اِلَّا مَلَكٌ كَرِيْمٌ
Maka ketika perempuan itu mendengar cercaan mereka, diundangnyalah perempuan-perempuan itu dan disediakannya tempat duduk bagi mereka, dan kepada masing-masing mereka diberikan sebuah pisau (untuk memotong jamuan), kemudian dia berkata (kepada Yusuf), “Keluarlah (tampakkanlah dirimu) kepada mereka.” Ketika perempuan-perempuan itu melihatnya, mereka terpesona kepada (keelokan rupa)nya, dan mereka (tanpa sadar) melukai tangannya sendiri. Seraya berkata, “Mahasempurna Allah, ini bukanlah manusia. Ini benar-benar malaikat yang mulia.”

(QS. Yusuf ayat 31)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement