REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Liga Indonesia Baru (LIB) sudah sepenuhnya siap menyelenggarakan kompetisi Liga 1 Indonesia musim 2020/21. Direktur Utama PT LIB, Akhmad Hadian Lukita memastikan hal itu.
Akhmad menjelaskan LIB telah melakukan pengecekan kelayakan infrastruktur yang dipakai. Berkoordinasi dengan tim. Menentukan format dan jadwal kompetisi. Kemudian menyusun protokol kesehatan.
"Tapi karena ada surat dari BNPB, yang mengharuskan ada penundaan liga, sampai 30 Juli (2021), yak kita ikuti pemerintah," kata Akhmad kepada Republika.co.id, Rabu (28/7).
Awalnya PT LIB dan PSSI menetapkan Liga 1 musim ini dimulai pada 9 Juli 2021. Berjalannya waktu, terjadi kenaikan jumlah kasus virus corona di tanah air. Situasi berubah.
Satuan tugas Penanganan Covid-19 melalui surat bertanda tangan kepala BNPB, Letjen TNI Ganip Warsito mengintruksikan penundaan pelaksanaan kompetisi hingga akhir Juli. Akhmad mengakui pihaknya masih menunggu keputusan terbaru dari pemerintah. Dalam hal ini, LIB berkoordinasi dengan PSSI. Selanjutnya PSSI yang melakukan komunikasi dengan BNPB.
"Semoga setelah 30 Juli ini, kami mendapatkan rekomendasi yang baru," ujarnya.
Pemerintah mengeluarkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat pada 3-20 Juli 2021. LIB lantas mengelar pertemuan virtual dengan para peserta Liga 1.
Hasilnya, klub peserta meminta sebaaiknya, kompetisi dimulai sebulan setelah PPKM darurat tersebut. Oleh karenanya PSSI dan LIB berencana memulai liga 1 pada 20 Agustus 2021.
Rupanya PPKM diperpanjang. Kali ini berganti nama menjadi PPKM level empat. Tapi pelaksanaannya hingga 2 Agustus 2021.
Menurut Akhmad, jadwal yang mereka tetapkan belum bergeser. Tapi terpenting ada rekomendasi terbaru dari pemerintah. Setelahnya mereka berkoordinasi dengan peserta.
"Kita siapkan 20 Agustus. Artinya kalau sudah ada rekomendasi, pasti ada pertemuan dengan klub. Kita harus tanya juga kesiapan mereka, ada pemain yang belum latihan, belum ngumpul, malah ada yang di luar negeri," ujar tokoh kelahiran Bandung ini.
Akhmad memastikan, LIB fokus mengatur protokol kesehatan dengan maksimal, jika kompetisi sudah berjalan. Salah satu caranya, mereka menyiapkan akomodasi dan transportasi untuk peserta Liga 1. Ini berbeda dengan situasi di era normal, di mana biasanya menjadi urusan klub.
Sejumlah klub tetap berupaya melakukan persiapan. Mengutip dari laman resmi LIB, manajemen Persebaya Surabaya mengizinkan pemainnya menggelar latihan, di saat PPKM. Pelatih Persebaya, Aji Santoso menilai, banyak tim yang juga mengambil sikap serupa.
Latihan rutin ini tak hanya memenuhi kebutuhan fisik pemain. Tapi juga menjaga psikologis skuat bajul ijo. Aji dan staffnya dituntut menciptakan program inovatif untuk mengusir kejenuhan.
Terpenting, ia berharap ada kejelasan mengenai kompetisi. "Kick off paling ideal, akhir Agustus. Menurut saya, semua tim siap, karena sudah terlalu lama tidak bermain," ujar pelatih asal Kepanjen, Kabupaten Malang tersebut.
Pihak Persib Bandung tak mempermasalahkan jika ada pemain asing mereka yang berlatih dengan klub lain di negara masing-masing. Pelatih fisik Persib, Yaya Sunarya mengatakan pihaknya semaksimal mungkin berkomunikasi, menyampikan program yang sudah diberikan lewat video.
Namun, terpenting adalah menjaga motivasi. Pasalnya penundaan kompetisi liga 1 memengaruhi mentalitas tim. Yaya hanya berharap skuat maung Bandung tetap menjaga kondisi tetap fit.