Kamis 29 Jul 2021 14:27 WIB

Kapolda Jambi Tinjau Tempat Isoman Pasien Covid-19

Ada lima lokasi yang dipantau Kapolda yang dijadikan rumah isolasi mandiri.

Pasien Covid-19 isolasi mandiri di rumah. (Ilustrasi)
Foto: Republika.co.id
Pasien Covid-19 isolasi mandiri di rumah. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Kapolda Jambi Irjen Pol A Rachmad Wibowo meninjau tempat isolasi mandiri untuk pasien Covid-19 yang ada di Kota Jambi yang setiap harinya terus bertambah jumlahnya. Didampingi Karo Ops Kombes Pol Feri Handoko, Kabiddokes Kombes Yulie Koesnin, Dir Lantas Kombes Pol Heru Sutopo, Kapolresta Jambi Kombes Pol Dover Christian, Kamis (29/7) ada lima lokasi yang dipantau Kapolda yang dijadikan rumah isolasi mandiri untuk pasien yang terpapar Covid-19. Jumlah pasiennya pun jumlahnya semakin bertambah. 

"Hari ini ada lima lokasi yang kami tinjau, yaitu Graha Lansia Talang Banjar, Barak Samapta Talang Banjar, BPSDM Provinsi Jambi, Asrama Haji, dan terakhir Hotel Grand Malioboro yang bisa menampung 450pesien," kata Irjen Pol A Rachmad Wibowo.

Baca Juga

"Total keseluruhan bisa menampung 450 orang pasien Covid-19," katanya.

Dia mengatakan, untuk rincian masing-masing tempat yang akan dijadikan tempat isolasi tersebut yaitu, Graha Lansia sebanyak 40 orang, BPSDM 17 orang, Barak Samapta 13 orang, Asrama haji 208 orang dan Grand Malioboro 72 orang. Selain itu Kapolda juga meninjau masyarakat yang sedang menjalani isolasi mandiri di Perumahan Artha Auli II Pall Merah dan memberikan semangat, vitamin serta sembako.

"Semoga dengan disediakannya lokasi yang dijadikan tempat isolasi tersebut bisa digunakan untuk masyarakat yang terpapar Covid-19 menjalani isolasi mandiri," Irjen Pol A Rachmad Wibowo.

Data dari Tim Gugus Tugas Covid-19 Kota Jambi, pada Rabu (28/7) jumlah pasien yang positif berjumlah 306 orang. Ini angka tertinggi yang tercatat dalam kasus Covid-19.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement