Kamis 29 Jul 2021 23:17 WIB

Ketegasan Umar bin Khattab Soal Dakwah

Umar tegas dalam berdakwah.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Muhammad Hafil
Umar bin Khattab menuntun unta yang ditunggangi pemantunya saat masuk ke Yerusalem. (ilustrasi)
Foto: google.com
Umar bin Khattab menuntun unta yang ditunggangi pemantunya saat masuk ke Yerusalem. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Awalnya dakwah di masa awal Islam dilakukan secara tertutup. Lalu saat Umar bin Khattab masuk Islam, dakwah bisa dilakukan secara terang-terangan. Ibnu Mas'ud berkata, "Posisi kami menjadi kuat sejak Umar masuk Islam."

Dalam 'Tokoh-tokoh Besar Islam Sepanjang Sejarah' karya Syaikh Muhammad Sa'id Mursi, yang diterjemahkan Khoirul Amru Harahap dan Achmad Faozan, terbitan Pustaka Al-Kautsar, dijelaskan bahwa Umar bin Khattab adalah satu-satunya sahabat yang berhijrah ke Madinah secara terang-terangan.

Baca Juga

Umar menantang orang-orang musyrik Quraisy dengan berkata, "Sesungguhnya aku berniat hijrah. Siapa yang ingin ibunya celaka atau anaknya menjadi yatim, maka besok temuilah aku di belakang lembah ini."

Namun, tidak ada seorang pun di antara golongan musyrik itu yang berani menemui Umar. Dia menggunakan cincinnya, dan di cincinnya tertulis, "Cukuplah mati sebagai nasehat bagimu, wahai Umar."

Syifa binti Abdullah bicara tentang Umar. Dia berkata, "Kalau berbicara, didengar. Kalau berjalan, sangat cepat. Kalau memukul orang lain, pasti menyakitkan. Dia benar-benar seorang yang ahli ibadah."

Umar memiliki paras wajah yang tampan. Tangan dan kakinya berotot. Jenggotnya lebat dan suka menyemirnya dengan bahan pewarna al-hinna dan katam, kepala bagian depannya botak, postur tubuhnya tinggi besar seakan-akan berkendara saking tingginya. Warna kulitnya coklat kemerah-merahan, tubuhnya tegap dan suaranya pun lantang.

Bahkan setan pun takut pada Umar. Ini sebagaimana perkataan Rasul. Dalam hadits riwayat Bukhari, Rasulullah SAW mengatakan, setan menghindari jalan yang dilalui Umar. "... setan akan berjalan di jalan selain jalan yang kamu (Umar) lewati."

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement