Jumat 30 Jul 2021 17:40 WIB

Pasien Covid-19 Wafat di Lampung Masih Tinggi

Angka kematian pasien positif Covid-19 Lampung masih tinggi sebesar 6,09 persen.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Andi Nur Aminah
Petugas mengangkat peti jenazah Covid-19 dibantu alat berat di pemakaman khusus Covid-19 (ilustrasi)
Foto: ANTARA FOTO/ABRIAWAN ABHE
Petugas mengangkat peti jenazah Covid-19 dibantu alat berat di pemakaman khusus Covid-19 (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Pasien positif Covid-19 di Provinsi Lampung bertambah 569 orang, pasien sembuh bertambah 310 orang. Sedangkan pasien positif yang meninggal dunia bertambah 59 orang pada Jumat (30/7). Angka kematian pasien positif Covid-19 Lampung masih tinggi sebesar 6,09 persen.

Berdasarkan data yang dilansir Bappeda Provinsi Lampung, Jumat (30/7), total pasien positif Covid-19 di Lampung sebanyak 34.089 orang, kasus baru 569 orang. Sedangkan pasien positif yang sembuh total 25.814 orang, bertambah 310 orang, dan pasien positif yang meninggal dunia total 2.076 orang bertambah 59 orang. Sementara orang yang suspek 992 orang, dan propable 370 orang.

Baca Juga

Jumlah pasien positif Covid-19 di wilayah Lampung yang meninggal dunia dalam tiga hari terakhir, sejak Senin (26/7) sampai Jumat (30/7) sudah mencapai 255 orang. Angka kematian atau case fatality rate (CFR) pasien positif Covid-19 di Lampung sebesar 6,09 persen, lebih tinggi dari rata-rata nasional sebesar 2,72 persen (Data Kemenkes RI).

Sedangkan pasien positif yang sembuh di Lampung mencapai 75,73 persen, berada di bawah rata-rata nasional pasien sembuh yang mencapai 80,64 persen. Sementara laju pertambahan pasien positif Covid-19 di Lampung sebesar 1,67 persen, lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional 1,31 persen.

Belum ada keterangan resmi dari Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Lampung dr Reihana terkait tingginya angka kematian pasien positif di Lampung sebesar di atas enam persen, Jumat (30/7). Sebelumnya, ia pernah menyatakan tingginya akan kematian tersebut lebih banyak dari pasien kelompok lanjut usia dengan memiliki dua penyakit penyerta atau komorbid.

Dari pasien yang meninggal dunia di Lampung tersebut, terdapat seorang tenaga kesehatan (nakes) yang wafat pada Kamis (29/7) malam. Nakes RSUD Alimudin Umar, Liwa, Kabupaten Lampung Barat bernama Anwar Sobirin tersebut terpapar Covid-19 selama dua pekan. “Meninggal semalam,” kata Direktur RSUD Alimudin Umar dr Iman Hendarman, Jumat (30/7). Nakes tersebut sudah mengabdi selama 10 tahun. Jenazah dibawa ke kampung halaman di Kabupaten Pesawaran, Lampung.

Pemprov Lampung berupaya menekan laju peningkatan penyebaran Covid-19, salah satunya dengan menyiapkan Rumah Sakit (RS) Darurat di Asrama Haji Rajabasa, Bandar Lmapung. Sehingga bertambah lagi sarana perawatan pasien terpapar Covid-19 selain berada di 36 rumah sakit rujukan di 15 kabupaten/kota di Lampung, dan juga RS Bandar Negara Husada untuk pasien tanpa gejala.

RS Darurat Asrama Haji tersebut menyediakan sarana perawatan pasien Covid-19 sebanyak 200 tempat tidur. Saat ini, Kementrian BUMN sedang membangun RS Darurat dengan menambah kapasitas tempat tidur 200 unit lagi. Selain itu, menyiapkan ventilator sebanyak 20 unit dan Hight Flow Nasal Cannula sebanyak 30 unit yang akan digunakan untuk pasien dengan gejalan berat, sedang dan ringan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement