REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pemerintah Provinsi Sumatra Barat meminta dukungan untuk penyediaan obat, ventilator, dan vaksin dari pemerintah pusat untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19. Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi, mengatakan pihaknya sudah mengupayakan tambahan alokasi ruangan dan tempat tidur untuk pasien Covid-19, namun kemudian muncul persoalan kekurangan peralatan di ruangan yang ditambahkan itu.
"Untuk itu kami berharap ada dukungan dari pusat untuk sarana dan prasarana di ruangan yang baru dialokasikan untuk pasien covid-19 ini terutama untuk ventilator," kata Mahyeldi, Ahad (1/8).
Ia juga meminta dukungan pemerintah pusat untuk membantu ketersediaan obat Covid-19 yang mulai kurang di daerah itu. Ia sudah melakukan pengecekan ke beberapa rumah sakit dan kekurangan obat menjadi salah satu kendala yang harus segera diantisipasi.
Sementara untuk ketersediaan oksigen, Mahyeldi mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pemasok yang ada di Sumbar untuk memprioritaskan kebutuhan rumah sakit. Koordinasi juga dilakukan dengan beberapa Gubernur provinsi tetangga seperti Riau, Sumatra Selatan dan Sumatra Utara.
"Beberapa provinsi sudah bersedia membantu pasokan oksigen Sumbar. Namun kita harus memikirkan proses distribusi karena sebagian armada truk pengangkut oksigen yang ada di Sumatera saat ini banyak yang beroperasi di Jawa. Kalau bisa kami minta dukungan untuk distribusi ini," ujar Mahyeldi.
Ia menyebut meski sudah ada beberapa solusi yang bisa diambil. Namun, untuk kebutuhan harian oksigen di rumah sakit masih tetap membutuhkan dukungan dari Kementerian Kesehatan agar tidak terjadi kelangkaan.
Mahyeldi menambahkan, Sumbar juga butuh dukungan untuk ketersediaan vaksin karena seluruh vaksin yang didistribusikan ke Sumbar sudah terpakai semuanya.