REPUBLIKA.CO.ID,KABUL -- Milisi Taliban mengakui menyerang bandara Kandahar, Afghanistan selatan, Ahad (1/8). Sekurangnya tiga roket tertuju ke bandara yang diklaim untuk menggagalkan serangan udara yang dilakukan oleh pasukan Afghanistan.
"Bandara Kandahar menjadi sasaran kami karena musuh menggunakannya sebagai pusat untuk melakukan serangan udara terhadap kami," ujar juru bicara Taliban, Zabiullah Mujahid.
Pejabat pemerintah Afghanistan mengatakan serangan roket memaksa pihak berwenang untuk menangguhkan semua penerbangan dan landasan pacu sebagian rusak. Tidak ada laporan segera mengenai korban.
Para pejabat menilai bahwa Taliban melihat Kandahar sebagai titik strategis utama. Kawasan ini tampaknya mereka gunakan sebagai pusat kendali untuk mendapatkan dominasi penuh atas lima provinsi lain.
Bentrokan antara pasukan Afghanistan dan milisi Taliban telah meningkat di kota-kota Kandahar dan provinsi tetangga Helmand. Di barat, para pejabat Afghanistan mengatakan para komandan Taliban dengan cepat menguasai gedung-gedung strategis di sekitar kota Heraat, dan memaksa warga sipil untuk tetap tinggal di rumah mereka.
Taliban maju setelah penarikan pasukan Amerika dan NATO dari Afghanistan. Dalam beberapa pekan terakhir kelompok Islam fundamentalis itu mengatakan mereka telah merebut lebih dari setengah wilayah Afghanistan, termasuk penyeberangan perbatasan dengan Iran dan Pakistan.