REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sprinter Belarusia yang menolak naik pesawat setelah ia mengaku dibawa ke bandara Tokyo di luar kehendaknya, telah aman dan berada di tangan pihak berwenang. Komite Olimpiade Internasional (IOC) pada Senin (2/8) menyatakan, Krystsina Tsimanouskaya, 24 tahun, menghabiskan malam di hotel bandara.
Juru bicara IOC Mark Adams pada konferensi pers mengatakan, setelah mencari perlindungan dari polisi Jepang di bandara Haneda pada Ahad (1/8) malam, IOC akan melanjutkan pembicaraan dengan Tsimanouskaya, yang masih berada di Tokyo, pada Senin pagi.
Diberitakan Reuters sebelumnya, Tsimanouskaya menjelaskan, staf pelatih datang ke kamarnya pada Ahad dan menyuruhnya untuk berkemas. Dia dibawa ke bandara sebelum dia berlaga di nomor 200 meter dan estafet 4x400 meter pada Kamis. Dia mengatakan telah dikeluarkan dari tim karena berbicara di Instagram tentang kelalaian pelatihnya.
Tsimanouskaya sebelumnya mengeluh karena dia masuk nomor estafet 4x400 m setelah beberapa anggota tim tidak memenuhi syarat untuk bersaing di Olimpiade karena tidak menjalani tes doping.
"Dan pelatih memasukkan saya ke estafet tanpa sepengetahuan saya. Saya berbicara tentang ini di depan umum. Pelatih kepala datang kepada saya dan mengatakan ada perintah dari atas untuk mengeluarkan saya." kata Tsimanouskaya.
Tsimanouskaya menambahkan dirinya berdiri di samping polisi Jepang di bandara dan dia telah menghubungi seorang anggota diaspora Belarusia di Jepang untuk menjemputnya di bandara.