Senin 02 Aug 2021 15:55 WIB

DIY Rencanakan Hotel Mutiara Jadi RS Darurat

DIY berencana untuk menambah rumah sakit darurat penanganan Covid-19.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Mas Alamil Huda
Sri Sultan Hamengkubuwono X.
Foto: Antara
Sri Sultan Hamengkubuwono X.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemerintah Daerah (Pemda) DIY berencana untuk menambah rumah sakit darurat penanganan Covid-19. Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan, pihaknya akan menjadikan Hotel Mutiara I dan II sebagai rumah sakit darurat atau rumah sakit lapangan penanganan Covid-19

Sultan menyebut, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kementerian PUPR agar hotel tersebut dapat segera dijadikan sebagai rumah sakit darurat. Peninjauan pun, katanya, juga sudah dilakukan.

"Ini ada bangunan, yang kami harapkan juga bisa segera diselesaikan oleh (Kementerian) PUPR dan hari ini juga sudah dilakukan peninjauan. Semoga bisa segera diselesaikan," kata Sultan di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, belum lama ini.

Penambahan rumah sakit darurat ini dilakukan mengingat penambahan kasus harian Covid-19 yang masih terus meningkat di DIY. Walaupun penambahannya masih cukup signifikan, namun dalam beberapa hari terakhir penambahan kasus harian di DIY di bawah angka 2.000 kasus per hari.

Pemda DIY juga berupaya untuk meningkatkan persentase kapasitas tempat tidur dari masing-masing rumah sakit rujukan penanganan Covid-19 berdasarkan Surat Keputusan Gubernur DIY. Saat ini, rata-rata persentase kapasitas layanan Covid-19 yang disediakan oleh rumah sakit rujukan dinilai masih rendah.

"Karena riilnya, persentase tempat tidur yang untuk pasien Covid-19 masih rendah yaitu 32,3 persen," ujar Sultan.

Selain itu, kata Sultan, persentase tempat tidur di empat rumah sakit rujukan Covid-19 yang sudah ditunjuk Kementerian Kesehatan. Dengan ditingkatkannya kapasitas layanan Covid-19 di rumah sakit rujukan ini, diharapkan pasien dengan gejala sedang dan berat yang tengah menjalani isolasi mandiri (isoman) dapat segera dirujuk ke rumah sakit.

Sehingga, hal ini juga akan menekan angka kematian pasien Covid-19 saat menjalani isoman. Sedangkan, satgas yang khusus untuk menekan kematian isoman juga sudah mulai melakukan penjemputan dan pemindahan pasien isoman ke selter-selter terpusat agar mendapat pengawasan dari tenaga kesehatan.

"Sudah dimulai upaya penjemputan pasien isoman untuk dipindahkan ke selter terpadu. Meskipun memang upaya ini belum dilakukan di seluruh kabupaten/kota di DIY," jelasnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement