Senin 02 Aug 2021 22:08 WIB

Di Balik Penamaan Surat Al Fatihah, Pembuka yang Agung?

Surat Al Fatihah mempunyai banyak manfaat baik fisik atau non fisik

Rep: Ali Yusuf/ Red: Nashih Nashrullah
Surat Al Fatihah mempunyai banyak manfaat baik fisik atau non fisik. Surat Al-Fatihah
Foto: Republika/ Nashih Nashrullah
Surat Al Fatihah mempunyai banyak manfaat baik fisik atau non fisik. Surat Al-Fatihah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Surat Al Fatihah adalah 'Mahkota Tuntunan Ilahi'. Surat ini juga dikatakan sebagai 'Ummul Quran' atau 'Induk Alquran'.  

"Banyak nama yang disandangkan kepada awal Surat Alquran itu (Alfatihah). Tidak kurang dari dua puluh sekian nama," kata Prof Quraisy Shihab dalam tafsirnya Al-Misbah.  

Baca Juga

Menurutnya, dari nama-namanya itu dapat diketahui betapa besar dampak yang dapat diperoleh bagi para pembacanya. Tidak heran jika doa dianjurkan agar ditutup dengan 'Al-Hamdu lillahi Rabbil Alamin' atau bahkan ditutup dengan Surat ini. 

Dari sekian banyak nama yang disandangnya, hanya tiga atau empat nama yang diperkenalkan Rasulullah SAW atau dikenal pada masa beliau, yaitu Al Fatihah, Ummul Kitab, Ummul Quran, dan as-Sab‘ al-Matsani.

Banyak hadits Nabi SAW yang menyebut nama Al Fatihah, antara lain:

لَا صَلَاةَ لِمَن لَمْ يَقْرَأْ بفَاتِحَةِ الكِتَابِ  “Tidak ada (tidak sah) shalat bagi yang tidak membaca Fatihah al-Kitab.” (HR Bukhari, Muslim, dan perawi lainnya).

Kata fath yang merupakan akar kata nama ini berarti menyingkirkan sesuatu yang terdapat pada satu tempat yang akan dimasuki. Tentu saja bukan makna harfiah itu yang dimaksud. 

Penamaannya dengan Al Fatihah karena ia terletak pada awal Alquran, dan karena biasanya yang pertama memasuki sesuatu adalah yang membukanya, maka kata fatihah di sini berarti awal Alquran. 

Surat ini awal dari segi penempatannya pada susunan Alquran, bukan seperti dugaan segelintir kecil ulama bahwa ia dinamai demikian karena surat ini adalah awal Surat Alquran yang turun.  

"Anda dapat juga berkata bahwa Al Fatihah adalah pembuka yang sangat agung bagi segala macam kebajikan," katanya.   

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement