Selasa 03 Aug 2021 09:38 WIB

Varian Delta Picu Kenaikan Kasus Kematian Covid-19 di AS

Masih ada sekitar 90 juta penduduk AS yang memenuhi syarat tapi belum divaksinasi.

Varian delta picu kenaikan kasus kematian akibat Covid-19 di AS (ilustrasi).
Foto: EPA-EFE/Peter Foley
Varian delta picu kenaikan kasus kematian akibat Covid-19 di AS (ilustrasi).

REPUBLIKA.Co.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat (AS) mencatat kenaikan pada jumlah kasus, orang yang dirawat, dan kematian akibat Covid-19 pada pekan lalu. Bahkan ketika tingkat vaksinasi terus meningkat di tengah kekhawatiran terhadap varian delta yang sangat menular.

"Kami masih khawatir kenaikan kasus terus berlanjut, yang dipicu varian delta," kata koordinator tanggap Covid-19 Gedung Putih Jeff Zients pada Senin (2/8).

Dia mengatakan kasus terkonsentrasi di komunitas dengan tingkat vaksinasi Covid-19 yang rendah. Satu dari tiga kasus di seluruh AS pekan lalu berasal dari Florida dan Texas. Sementara itu, vaksinasi sudah menjangkau lebih banyak orang ketika kekhawatiran pada varian delta makin meningkat.

Zients mengatakan, dalam beberapa pekan terakhir kenaikan jumlah rata-rata orang yang divaksinasi tiap hari mencapai hampir 70 persen. Tiga juta penduduk AS telah menerima suntikan pertama dalam tujuh hari terakhir, dan negara itu mencapai tonggak penting saat jumlah orang dewasa yang menerima minimal satu dosis sudah mencapai 70 persen dari populasi pada Senin.

"Masih ada sekitar 90 juta penduduk Amerika yang memenuhi syarat tapi belum divaksinasi dan kami membutuhkan mereka untuk menjalaninya," kata dia.

Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) dr Rochelle Walensky mengatakan hingga Sabtu (31/8) ada sekitar 72 ribu kasus baru Covid-19 per hari di AS, naik 44 persen dari pekan sebelumnya dan lebih tinggi dari rekor kasus pada musim panas 2020. "Orang yang dirawat naik 41 persen dan kematian juga naik hingga 300 orang per hari atau meningkat 25 persen," ujarnya.

"Ketika kami sangat ingin mengakhiri pandemi ini, Covid-19 jelas belum selesai dengan kita. Jadi pertempuran masih harus berlangsung lebih lama," kata Walensky.

Gedung Putih tengah bekerja dengan negara-negara bagian untuk mendorong vaksinasi dengan menggunakan insentif, menyusul seruan Presiden Joe Biden pekan lalu agar dana federal dipakai untuk memberi 100 dolar kepada siapa pun yang divaksin. Dia mengatakan kebijakan Gedung Putih --yang mendesak pekerja federal untuk menjalani vaksinasi atau melakukan tes Covid-19 tiap pekan-- memacu perusahaan lain untuk menerapkan kebijakan serupa bagi para pegawainya.

Dia menyebut, vaksinasi sebagai syarat kembali bekerja atau sekolah sedang menjadi tren di mana-mana. Walensky mengatakan, CDC tengah mendorong orang yang telah bersedia menerima suntikan ketiga --sebagai penguat-- untuk melaporkan data mereka ke ilmuwan pemerintah. "Jika orang berinisiatif untuk mendapat suntikan ketiga --sekali lagi, belum direkomendasikan-- tapi kami punya kapasitas untuk melakukan itu dan tengah meneliti datanya sekarang," kata Walensky.

sumber : Antara/Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement