Selasa 03 Aug 2021 10:33 WIB

Jelang Go Public, Grab Berhasil Tekan Kerugian

Rugi bersih Grab menyusut menjadi 652 juta dolar AS dari sebelumnya 771 juta dolar AS

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
[ilustrasi] Seorang wanita sedang mengecek ponselnya di sebelah banner iklan Grab di Stasiun Manggarai, Jakarta.
Foto: REUTERS/Agoes Rudianto
[ilustrasi] Seorang wanita sedang mengecek ponselnya di sebelah banner iklan Grab di Stasiun Manggarai, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Grab Holdings Inc Singapura berencana go public di AS melalui kesepakatan dengan perusahaan. Aksi korporasi ini melalui pelaporan kerugian yang lebih kecil pada kuartal pertama karena pandemi mendorong permintaan pengiriman makanan.

Seperti dilansir dari laman Bloomberg, Selasa (3/8) rugi bersih perusahaan menyusut menjadi 652 juta dolar AS pada kuartal yang berakhir 31 Maret dari 771 juta dolar AS pada tahun sebelumnya. Ini melaporkan pendapatan 216 juta dolar AS dari hanya satu juta dolar AS tahun sebelumnya, angka yang direvisi turun tajam untuk memenuhi standar akuntansi internasional setelah Komisi Sekuritas dan Bursa AS meminta raksasa ride-hailing mengurangi insentif yang dibayarkan kepada konsumen.

Grab melaporkan hasil keuangan kuartalan pertamanya dalam pengajuan terkait rencana merger dengan Altimeter Growth Gorp., perusahaan akuisisi tujuan khusus dari Altimeter Capital Management milik Brad Gerstner. Grab telah menunda kesepakatan senilai 40 miliar dolar AS, salah satu merger terbesar yang pernah ada dengan SPAC ke kuartal keempat karena sedang mengerjakan audit selama tiga tahun terakhir.

Pendapatan setahun penuh 2020 direvisi menjadi 469 juta dolar AS dari yang dilaporkan sebelumnya 1,2 miliar dolar AS setelah mengubah cara memperlakukan insentif konsumen. Chief Financial Officer Grab Peter Oey mengatakan, perubahan itu tidak akan memengaruhi neraca historis, arus kas, nilai barang dagangan kotor, tagihan kotor, penjualan bersih yang disesuaikan, atau pendapatan yang disesuaikan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi.

“Ini murni perubahan presentasi dan ekonomi bisnis kami tidak berubah,” kata Oey.

Perusahaan juga memberikan pembaruan pada papan pasca-mergernya. Co-founder Grab Hooi Ling Tan dan Rich Barton, chief executive officer Zillow Group Inc dan direktur Altimeter Growth, akan bergabung sebagai anggota independen di dewan beranggotakan enam orang.

Mereka akan menggantikan dua anggota keluar, yang merupakan perwakilan dari pemegang saham SoftBank Group Corp dan Toyota Motor Corp. Direktur independen lainnya termasuk CEO Uber Technologies Inc Dara Khosrowshahi, Ng Shin Ein dan Oliver Jay.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement