REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Dinas Sosial Jawa Timur mulai mendata anak-anak yatim piatu yang ditinggal orangtuanya akibat terinfeksi Covid-19. Kepala Dinsos Jatim, Alwi mengatakan, setelah dilakukan pendataan, pihaknya akan melakukan asesmen untuk kemudian memberikan pendampingan dan bantuan.
Namun demikian, Alwi mengaku belum pengetahui secara pasti jumlah anak-anak yang menjadi yatim akibat orang tuanya meninggal karena Covid-19 di Jatim. Alwi beralasan, tim dari Dinsos Jatim masih mengumpulkan data di lapangan.
"Teman-teman sudah mulai bergerak, tapi kalau tanya jumlah belum tahu saya," ujarnya dikonfirmasi Selasa (3/8).
Alwi mengatakan, Dinsos Jatim tidak terlalu mementingkan data jumlah anak yang menjadi yatim akibat orang tuanya meninggal terpapar Covid-19. Menurutnya yang terpenting saat ini adalah segera dilakukannya prosses assesmen.
"Saya pada upaya penyelamatan. Ketemu lima (anak), lima akan diselamatkan. Ketemu tujuh, tujuh yang akan diselamatkan," ujarnya.
Alwi melanjutkan, dalam proses asesmen, ada beberapa aspek yang disiapkan seperti faktor kejiwaan anak. Ketika sang anak mengalami trauma dan kejiwaannya terguncang, Dinsos Jatim bakal segera melakukan pendampingan untuk diberikan pemahan serta edukasi.
"Kalau anak itu kesulitan ekonomi nggak bisa sekolah, akan kita tawarkan barang kali mau di UPTD kita. Akan dipelihara oleh kita," kata dia.