REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken ingin memastikan komitmen AS di Asia Tenggara. Komitmen itu akan disampaikan dalam pertemuan dengan menteri luar negeri negara anggota Asosiasi Negara Asia Tenggara (ASEAN).
Partisipasi Blinken dalam pertemuan yang berlangsung lima hari itu menunjukkan keseriusan pemerintah Presiden Joe Biden dalam terlibat dengan sekutu dan mitra-mitra AS di Asia Tenggara. Seorang pejabat pemerintah AS mengatakan Blinken akan membahas 'koersi' Beijing terhadap negara-negara ASEAN, terutama di perairan Laut Cina Selatan (LSC) yang menjadi sumber sengketa antara Beijing dengan sejumlah negara ASEAN. Pada Selasa (3/8), Aljazirah melaporkan pejabat itu menambahkan Blinken juga akan membahas pelanggaran hak asasi manusia di Xinjiang, Hong Kong dan Tibet.
Pekan lalu, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengunjungi Asia Tenggara. Dalam kunjungannya, Austin menegaskan klaim Beijing di LCS tidak memiliki dasar hukum internasional.
Wakil Presiden AS Kamala Harris berencana mengunjungi mitra lama AS di Asia Tenggara yakni Singapura. Ia juga dijadwalkan berkunjung ke Vietnam. Hubungan AS-Vietnam mulai membaik meski kedua negara pernah berperang.
Sementara, Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi dijadwalkan bertemu dengan Blinken secara langsung di Washington pekan depan. Sebelumnya Deputi Menteri Luar Negeri AS Wendy Sherman sudah berkunjung ke Indonesia, Thailand dan Kamboja.
Selain pertemuan menteri luar negeri AS-ASEAN pekan ini Blinken juga dijadwalkan berpartisipasi dalam pertemuan East Asia Summit, ASEAN Regional Forum (ARF), Mekong-US Partnership dan pertemuan inisiatif Friends of the Mekong.