Selasa 03 Aug 2021 19:23 WIB

Truk Sedot WC Buang Limbah ke Saluran Air di Jaksel

Pelaku diketahui sudah berulang kali membuang limbah tinja ke sana.

Rep: Febryan A/ Red: Mas Alamil Huda
Petugas Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Selatan sedang menindak operator truk sedot wc yang tertangkap basah sedang buang limbah tinja di saluran air warga di Mampang Prapatan, Selasa (3/8).
Foto: Sudin LH
Petugas Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Selatan sedang menindak operator truk sedot wc yang tertangkap basah sedang buang limbah tinja di saluran air warga di Mampang Prapatan, Selasa (3/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Operator truk sedot WC tertangkap basah ketika sedang membuang limbah tinja di saluran air warga Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Selasa (3/8). Pelaku diketahui sudah berulang kali membuang limbah tinja ke sana. 

Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Selatan, Moh Amin, mengatakan, pengungkapan kasus ini berawal dari laporan warga bahwa ada truk sedot WC yang kerap buang limbah ke saluran itu. Penindakan lalu dilakukan secara sembunyi-sembunyi. 

"Kita lakukan OTT (operasi tangkap tangan) ketika mereka sedang membuang limbah tadi,” kata Amin dalam keterangannya, Selasa (3/8). 

Dalam foto yang diterima Republika.co.id, tampak truk tinja berwarna oranye itu dilengkapi selang sedot septic tank di atasnya. Sejumlah petugas Sudin Lingkungan Hidup Jaksel tampak sedang mendata para operator truk tersebut. 

Petugas, kata Amin, mengamankan tiga operator truk tinja itu. Terdiri atas satu sopir dan dua kenek. “Kita laporkan (mereka) ke dinas dan saat ini para pelaku sudah berada di Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta untuk diproses,” ujar Amin. 

Amin menambahkan, berdasarkan keterangan warga, pelaku sudah berulang kali membuang limbah tinja ke saluran itu. Akibatnya, saluran itu menjadi bau tinja. 

"Limbah tersebut jelas sangat berbahaya karena tak hanya menimbulkan bau, tapi juga pencemaran. Air mudah terkontaminasi oleh bakteri bernama escherichia coli (yang ada pada tinja manusia)," ujar dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement