REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Situasi Covid-19 di China mengalami ketidakpastian karena sejumlah kota melaporkan wabah baru, mendorong pihak berwenang memberlakukan pembatasan perjalanan secara nasional.
“Ada banyak wabah di berbagai bagian negara dan tren perkembangannya tetap tidak pasti,” kata Wakil Perdana Menteri China Sun Chunlan pada Rabu (4/8) seperti dikutip South China Morning Post.
Komisi Kesehatan Nasional mengatakan 85 kasus baru tercatat di seluruh negeri selama satu hari terakhir, 62 di antaranya ditularkan secara lokal. Penambahan kasus menjadikan akumulasi infeksi di China mencapai 93.374, termasuk 4.636 kematian.
China mengklaim telah menekan penyebaran Covid-19 tahun lalu, tetapi kembali menghadapi tantangan baru setelah kasus baru tercatat di antara staf di bandara Nanjing, ibu kota Provinsi Jiangsu, bulan lalu. Wabah terus berlanjut di Nanjing sejak Juli, dengan setidaknya 40 kasus baru dilaporkan selama 24 jam terakhir.
Penyebaran varian delta yang sangat menular telah mendorong pihak berwenang untuk memberlakukan pembatasan perjalanan di beberapa provinsi, termasuk Ibu Kota Beijing, yang membatasi pergerakan antar provinsi dan antar kota.
“Situasi (Covid-19) tetap tidak berubah,” kata Sun,
Dia menambahkan bahwa pembendungan virus harus menjadi prioritas utama pemerintah daerah. Otoritas juga telah memulai pengujian massal di Wuhan, tempat kasus Covid-19 pertama di dunia dilaporkan pada Desember 2019, dan Kota Zhengzhou yang dilanda banjir.