Jumat 06 Aug 2021 21:15 WIB

Kemenparekraf Susun Rencana Induk Wisata Labuan Bajo

Kemenparekraf ingin pembangunan pariwisata dicocokkan dengan potensi pasar.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Fuji Pratiwi
Sebuah kapal wisata pinisi melintas di perairan dekat Dermaga Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, beberapa waktu lalu. Kemenparekraf tengah menyiapkan rencana induk pariwisata Labuan Bajo.
Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Sebuah kapal wisata pinisi melintas di perairan dekat Dermaga Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, beberapa waktu lalu. Kemenparekraf tengah menyiapkan rencana induk pariwisata Labuan Bajo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tengah menyusun Rencana Induk Pariwisata Terintegrasi (Integrated Tourism Master Plan/ITMP) Labuan Bajo bersama kementerian/lembaga terkait. ITMP sebagai salah satu upaya untuk memproyeksikan dan menyusun skenario pengembangan sekitar kawasan yang masuk dalam ITMP.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menjelaskan, cakupan ITMP akan meliputi analisis demand and supply terhadap pengembangan wilayah. Yang Kemenparekraf susun dalam ITMP adalah proyeksi jumlah wisatawan yang disesuaikan dengan daya dukung lingkungan (carrying capacity), alur perjalanan dan strategi pengembangan yang terintegrasi.

Baca Juga

"Dengam begitu, kita harapkan para turis lebih lama tinggal di Indonesia," kata Sandiaga melalui pernyataan resmi yang dikutip pada Jumat (6/8).

ITMP didesain dengan teliti dan baik serta perlu mempertimbangkan potensi pasar yang ada, baik domestik, internasional, terutama tren pariwisata ke depan pascapandemi Covid-19. Pembangunan yang baik adalah pembangunan yang harus bisa mencocokkan keunikan yang dimiliki dan disesuaikan dengan kalkulasi potensi pasar yang tepat.

"Kita harus bisa mencocokkan antara supply and demand. Perlu ada target yang jelas, terukur, detil pekerjaan, dan tenggat waktu yang jelas dalam pembentukan ITMP tersebut," ujar Sandiaga.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement