REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan menanggapi berbagai prediksi yang mengatakan Jakarta akan tenggelam. Dia mengatakan, prediksi mengenai Jakarta akan tenggelam bukanlah hal baru. Ia menyebut, ada dua hal yang diduga menjadi penyebab tenggelamnya Ibu Kota, yakni naiknya permukaan air laut dan menurunnya permukaan tanah.
“Saya ingin sampaikan, buat kami di Jakarta ini dobel, satu permukaan air laut naik dan permukaan tanah yang turun. Ada studi dilakukan menunjukan penurunan tanah terjadi di hampir seluruh wilayah di Jakarta,” kata Anies dalam diskusi virtual, Selasa (10/8) malam.
Anies mengungkapkan, berdasarkan penelitian dari ilmuwan penginderaan jauh di East China Normal University, Dhirtiraj Sangupta menunjukkan penurunan muka tanah di pulau artificial atau reklamasi berlangsung lebih cepat dibandingkan daratan Jakarta asal. Ia menyampaikan, jumlah penurunan muka tanah di Jakarta Utara sekitar puluhan milimeter per tahun, sedangkan di pulau reklamasi angkanya lebih dari 80 milimeter per tahun.
“Ini adalah fakta yang membuat kita makin yakin menghentikan, tidak meneruskan reklamasi adalah langkah yang tepat untuk mengurangi dampak naiknya permukaan air laut,” ujarnya.
Sementara itu, sambung dia, berdasarkan data dari JICA, penurunan muka tanah tidak hanya terjadi di pesisir, tapi juga selatan Jakarta. Oleh karena itu, ia mengungkapkan, Pemprov DKI memiliki beberapa solusi dalam mengatasi naiknya permukaan air laut dan permukaan tanah yang turun.
Salah satunya, kata Anies, yakni dengan cara mengurangi penyedotan air tanah. Sebab, menurut dia, pembangunan tanggul laut bukanlah solusi utama untuk mengatasi permasalahan tersebut.
“Kita harus pastikan penyedotan air berkurang. Usaha ini didorong dengan memperbaiki ekstraksi air tanah yang masif ini mengganti dengan pemipaan oleh PAM Jaya,” tutur dia.
“Karena itu, di Jakarta kita mengurangi pemakaian air tanah dengan bangun kios air untuk membangun akses kepada warga agar bisa dapat air bersih. Kita juga melakukan penindakan pada gedung-gedung yang menyedot air tanah secara sembarangan,” ucap dia.