UMS Berangkatkan Mahasiswa Program Student Mobility ke Eropa
Rep: Binti Sholikah/ Red: Dwi Murdaningsih
Lulus kuliah (ilustrasi) | Foto: guardian
REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) akan memberangkatkan dua mahasiswa ke Eropa melalui Program Mobilitas Internasional Mahasiswa Indonesia dengan skema beasiswa Indonesian International Student Mobility Awards ke luar negeri. Skema ini dikelola secara terpusat oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud).
Lain halnya dengan Husain Ali As-syafi'i, mahasiswa Program Pendidikan Psikologi UMS ingin berusaha mengejar keinginan dan berprestasi di bidang akademik dan memperdalam bidang Psikologi di Eropa.
Wakil Rektor I UMS Bidang Akademik, Riset, Pengabdian, Publikasi, dan HAKI, Harun Joko Prayitno, menjelaskan mahasiswa UMS yang mengikuti Program Mobilitas Internasional Mahasiswa Indonesia mendapatkan tuition fees selama satu semester di bawah manajeman Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) selama mengikuti program Kampus Merdeka. Mereka akan mempunyai pengalaman dan pengakuan internasional.
"Untuk Mahasiswa UMS yang mengikuti program ini akan mendapat tuition fees selama satu semester di UMS dan satu semester di universitas tujuan bersamaan dengan biaya lain serta memiliki pengalanan belajar di luar negeri," kata Harun.
Di samping mengikuti skema student mobility di dua universitas ternama tersebut, kedua mahasiswa itu juga akan melakukan inovasi dan pengembangan talenta terkait dengan implementasi kerja sama UMS dengan dua universitas tersebut, baik di bidang riset, publikasi, maupun pengembangan akademik strategis lainnya.
Sebanyak 1.000 penerima beasiswa dari seluruh universitas di Indonesia yang mengikuti Program Mobilitas Internasional Mahasiswa Indonesia direncanakan mulai belajar di perguruan tinggi di luar negeri yang telah bekerja sama dengan Ditjen Dikti pada September-Desember 2021.