Rabu 11 Aug 2021 17:57 WIB

Covid-19 Dunia: Melbourne Lockdown, Facebook Pangkas Gaji

Pandemi Covid-19 sebabkan Melbourne lockdown hingga gaji karyawan Facebook dipangkas.

Pandemi Covid-19 sebabkan Melbourne lockdown hingga gaji karyawan Facebook dipangkas.
Foto: EPA-EFE/Wallace Woon
Pandemi Covid-19 sebabkan Melbourne lockdown hingga gaji karyawan Facebook dipangkas.

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Melbourne, Australia, akan tetap melakukan lockdown untuk pekan kedua usai mencatat 20 kasus COVID-19 baru, di tengah upaya untuk mengeliminasi kasus yang disebabkan oleh varian Delta yang sangat mudah menular. Melbourne dijadwalkan untuk menghentikan penguncian pada Kamis mendatang.

Lockdown kali ini merupakan yang keenam bagi lima juta penduduk kota dalam upaya melawan virus corona yang tersebar di penjuru negeri dan telah memicu keputusasaan dan perselisihan. Meski demikian, pimpinan negara bagian Victoria Dan Andrews mengonfirmasi bahwa kebijakan ketat untuk tetap berada di rumah akan tetap berlaku hingga setidaknya 19 Agustus, karena otoritas tidak dapat melacak sumber penularan dari sebagian kasus yang dilaporkan.

Baca Juga

Sementara Melbourne melakukan lockdown, Selandia Baru disarankan untuk tak membuka perbatasan hingga awal 2022, kecuali setelah mayoritas penduduk dewasa telah divaksinasi anti virus corona, kata panel yang ditunjuk pemerintah pada Rabu. Sejauh ini, baru 21 persen dari total populasi negara tersebut telah divaksinasi.

Panel itu mengatakan bahwa Selandia Baru tetap perlumenjalankan strategi menghadapi virus corona untuk menghindari tekanan terhadap sistem kesehatan, karena virus tersebut bermutasi dengan cepat. Selandia baru melaporkan kasus transmisi lokal COVID-19 terakhir pada Februari lalu.

Sementara, kasus harian Korea Selatan capai rekor baru. Korea Selatan melaporkan lebih dari 2.200 kasus COVID-19 harian, angka tertinggi sejak pandemi dimulai Januari lalu.

Menteri Kesehatan Kwon Deok-cheol pada Rabu (11/8), dikutip reuters, mengatakan, kasus terjadi di tengah upaya menangani penyebaran COVID-19 terburuk di negara itu. Meski telah memberlakukan kebijakan jaga jarak yang ketat selama lebih dari satu bulan, laju infeksi telah melonjak akibat penyebaran varian Delta yang lebih mudah menular.

Kwon juga menyoroti adanya peningkatan jumlah silent spreader di komunitas-komunitas, seperti tempat kerja, pusat kebugaran dalam ruang, gereja-gereja, dan rumah lansia, yang memicu peningkatan kasus dengan asal yang tak diketahui.

Distrik-distrik sekolah di Florida dan Texas menentang kebijakan gubernur mereka yang melarang penggunaan masker untuk siswa dan guru, di tengah lonjakan kasus COVID-19 di area-area konservatif dengan tingkat vaksinasi yang rendah. Tindakan pembangkangan oleh pejabat sekolah itu terjadi ketika kedua negara bagian tersebut, bersama Louisiana, Arkansas dan lainnya, dibanjiri kasus baru.

Kasus kembali naik setelah orang-orang tidak mau divaksinasidan menolak kewajiban mengenakan masker. Guru dan administrator berusaha melindungi siswa, banyak di antaranya berusia di bawah 12 tahun dan belum dapat divaksinasi.

Di sisi lain, pendapatan pegawai Google yang bekerja dari rumah bisa berubah. Para pegawai Google yang bekerja di kantor sebelum pandemi bisa berubah pendapatannya jika mereka bekerja dari rumah secara permanen.

Para komuter jarak jauh akan terkena dampak lebih besar, menurut kalkulator upah perusahaan yang dilihat oleh Reuters. Kalkulator tersebut merupakan eksperimen yang dilakukan di penjuru Silicon Valley, yang kerap menetapkan tren untuk pengusaha besar lainnya.

Facebook dan Twitter juga memotong gaji karyawan jarak jauh yang pindah ke daerah yang lebih murah. Sementara perusahaan yang lebih kecil seperti Reddit dan Zillow telah beralih ke model pembayaran agnostik lokasi, dengan alasan keuntungan dalam hal perekrutan, retensi, dan keragaman.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement