REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pihak berwenang memerintahkan lockdown selama lima hari di Melbourne pada Jumat (12/2). Di bawah pembatasan itu, sekitar lima juta orang di kota terbesar kedua di Australia tersebut harus tetap berada di rumah selama lima hari mulai tengah malam ini kecuali untuk sejumlah aktivitas terbatas yang diizinkan.
Perdana menteri Daniel Andrews dari negara bagian Victoria, yang mencakup Melbourne, seperti dikutip AFP, mengatakan lockdown diperlukan untuk menghentikan wabah virus COVID-19 asal Inggris Raya "yang sangat menular", yang bocor dari hotel karantina di bandara kota tersebut.
Reuters menyebutkan bahwa lockdown tersebut akan berlangsung hingga Rabu mendatang, setelah klaster terkait hotel karantina di Melbourne mencapai 13 kasus.
"Karena ini sangat menular dan bergerak sangat cepat, kita perlu memutus rantainya," kata Andrews kepada wartawan di Melbourne seperti dikutip Reuters.
Warga harus tinggal di rumah, kecuali untuk pekerjaan penting, perawatan kesehatan, belanja bahan makanan atau olahraga dan masker harus dikenakan di mana saja, kata Andrews.
Turnamen tenis Grand Slam pertama tahun ini, Australian Open dijadwalkan berlangsung 8-21 Februari 2021.