REPUBLIKA.CO.ID, GLASGOW--Pelatih Rangers Steven Gerrard menilai timnya dilanda ketakutan dan kepanikan saat tersingkir dari kualifikasi ketiga Liga Champions akibat kalah agregat 4-2 dari Malmo. Pada leg kedua, Rangers takluk 1-2, Rabu (11/8) dini hari WIB.
Rangers sejatinya unggul jumlah pemain pada babak kedua setelah Bonke Innocent diganjar kartu merah pada menit ke45+1. Dan Rangers dalam posisi unggul 1-0. Namun Malmo justru berhasil membalikkan keadaan menjadi 2-1.
Gerrard mengeklaim timnya mencoba menjaga tempo permainan tetap konsisten ketika posisi tertinggal. Dan tim juga mencoba cara berbeda untuk mengejar ketertinggalan. Namun para pemain merasakan ketakutan dan panic.
"Kenyataannya adalah kami telah kalah tiga kali dari empat pertandingan dan itu tidak cukup bagus di Rangers.”
“Kami sangat menyadari itu. Kami sekarang harus bangkit dan berkumpul kembali. Hal yang paling membuat frustrasi adalah kami kalah di babak kedua dengan 10 orang pemain,” kata Gerrard, dilansir dari irishexaminer.
Malmo memang bermain hati-hati ketika Rangers mengepung pertahanan. Para pemain Malmo harus bersusah payah mengamankan gawanganya dari kebobolan dan itu berhasil hingga laga usai.
Gerrard mengakui pertahanan timnya tak cukup baik. Rangers juga berusaha mengepung pertahanan Malmo tetapi itu tak cukup membawa timnya lolos ke babak berikutnya.
“Kenyataannya adalah pada level ini Anda tidak bisa kebobolan dua gol di leg pertama dan dua di leg kedua karena Anda membuat segalanya menjadi sangat sulit bagi diri Anda sendiri,” kata Gerrard.