Jumat 13 Aug 2021 03:03 WIB

Peretas Kembalikan Uang Kripto Curian Rp 3,74 Triliun

Peretas mencuri aset dari platform blockchain Poly Network.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Dwi Murdaningsih
Peretas (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Peretas (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Peretas di balik salah satu perampokan kripto terbesar hingga saat ini telah mengembalikan hampir setengah dari aset yang dicuri senilai 600 juta dolar AS (Rp 8,3 triliun). Pada hari Selasa (10/8), perusahaan Poly Network menulis surat di Twitter, meminta peretas untuk menghubungi untuk mencari solusi.

Peretas kemudian memposting pesan yang berjanji untuk mengembalikan dana, dan mengaku tidak terlalu tertarik dengan uang. Pada hari Rabu (11/8), Poly Network mengatakan telah menerima kembali 260 juta dolar AS (Rp 3,74 triliun).

Baca Juga

Perusahaan, platform blockchain yang memungkinkan pengguna menukar berbagai jenis token digital, memposting di Twitter bahwa mereka telah mengirim kembali tiga mata uang kripto, termasuk Ethereum senilai 3,3 juta dolar AS, Binance Smart Chain (BSC) senilai 256 juta dolar AS (Rp 3,7 triliun) dan 1 juta dolar AS (Rp 14,4 miliar) Poligon.

Dilansir di BBC, Kamis (12/8), total 269 juta dolar AS (Rp 3,87 triliun) dalam token Ethereum dan 84 juta dolar AS (Rp 1,2 triliun) dalam token Polygon belum dipulihkan.

Blockchain adalah buku besar, atau log, dari setiap transaksi yang dibuat dari mata uang kripto, seperti Bitcoin. Buku besar didistribusikan ke semua pengguna di jaringan untuk memverifikasi semua transaksi baru saat terjadi, alih-alih dipegang oleh satu otoritas tunggal.

 

Peretas mengaku selalu merencanakan untuk mengembalikan token dan mengatakan pencurian itu dilakukan untuk menyoroti kerentanan dalam perangkat lunak Poly Network.

"Saya tahu itu menyakitkan ketika orang diserang, tetapi bukankah mereka seharusnya belajar sesuatu dari peretasan itu?" tulis peretas dalam catatan yang disematkan di blockchain Ethereum.

Platform Poly Network bekerja dengan memfasilitasi pergerakan antara beberapa blockchain ketika orang menukar satu mata uang kripto dengan mata uang lainnya, seperti memperdagangkan BSC untuk Ethereum.

 

Serangan serupa telah terjadi pada beberapa layanan lain dalam 12 bulan terakhir. Serangan ini termasuk Yearn Finance, yang telah dicuri oleh peretas senilai 11 juta dolar AS pada bulan Februari. Selanjutnya, Alpha Finance, yang dicuri 37 juta dolar AS di bulan yang sama. Terakhir, eerkat Finance, yang dikuras sebesar 32 juta dolar AS oleh peretas pada bulan Maret. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement