REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Tim Pakar IPB University merilis survei, pandemi Covid-19 yang masuk Indonesia sejak Maret 2020 memberikan dampak bagi warga Kota Bogor, yakni ada yang mengalami gangguan mental serta hipertensi. Hasil survei 'Persepsi Masyarakat terhadap Covid-19' tersebut dipresentasikan di Balai Kota Bogor, Ahad (15/8).
Kepala LPPM IPB Ernan Rustiadi, Wakil Kepala LPPM Bidang Penguatan Sumberdaya, Kerja Sama, dan Pengembangan M Faiz Syuaib, serta Ahli Gizi dan Kesehatan Masyarakat Ikeu Tanziha bergantian memaparkan hasil survei. Ahli Ilmu Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat IPB Fredian Tony Nasdian dan Ahli Ekonomi dan Bisnis Raden Dikky Indrawan ikut hadir.
Kepala LPPM IPB Ernan Rustiadi mengatakan, survei dilakukan secara daring menggunakan Google Form terhadap 20.819 orang warga Kota Bogor secara random pada 3-9 Agustus 2021 dan hasilnya dianalisis pada 9-14 Agustus 2021. Tingkat pendidikan responden, mulai dari SD, SMP, SMA, diploma, sarjana, hingga pascasarjana.
Adapun jenis kelamin laki-laki 43 persen dan perempuan 57 persen. Pada pertanyaan, apakah selama pandemi Covid-19 Anda mengalami penyakit baru? Responden menjawab pertanyaan itu secara beragam.
Sekitar 87,69 persen menjawab tidak ada.Namun, 4,51 persen menjawab menderita penyakit hipertensi dan 1,38 persen menjawab menderita penyakit gangguan mental. Kemudian, 1,13 persen menjawab menderita penyakit paru-paru, 0,78 persen menderita penyakit jantung.
Adapula yang menjawab 0,76 persen menderita penyakit diabetes dan 0,18 persen menderita tuberculosis (TB). Menurut Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, adanya dampak penyakit baru pada pandemi Covid-19 perlu mendapat perhatian. "Apalagi, warga yang mengalami gangguan mental ada pemuda yang harusnya tetap produktif," katanya di lokasi.
Guna mengatasi hal itu, Bima mengaku, bersama Rektor IPB Arif Satria akan memberikan kegiatan yang membuat pemuda menjadi lebih produktif.