Senin 16 Aug 2021 18:16 WIB

Daftar Negara yang Evakuasi Warganya dari Afghanistan

Ardern meminta agar Taliban mengizinkan orang-orang pergi dengan damai.

Rep: deutsche welle/ Red: deutsche welle
REUTERS
REUTERS

Pakistan

Maskapai penerbangan milik negara Pakistan telah menghentikan semua penerbangan ke ibu kota Afganistan, Kabul, karena situasi keamanan yang tidak pasti. Pada Senin (16/8), juru bicara Abdullah Hafeez mengatakan, Pakistan International Airlines memutuskan untuk melindungi penumpang, awak, dan pesawat setelah berkonsultasi dengan otoritas penerbangan sipil Afganistan.

Sebuah rekaman video yang viral di media sosial menunjukkan kekacauan di Bandara Internasional Kabul pada Ahad (15/8) malam, dengan sesekali terdengar suara tembakan dan kepanikan ratusan warga Afganistan yang berusaha menyelamatkan diri.

Italia

Pemerintah Italia telah mengevakuasi 70 staf kedutaan dan pegawai dari Kabul. Pesawat yang membawa mereka dijadwalkan tiba di Roma pada Senin (16/8) waktu setempat. Evakuasi tersebut merupakan bagian dari Operasi Italia Aquila Omnia (Elang Siap untuk Apa Pun) yang bertugas mengamankan staf diplomatik Italia, warga negara Italia, dan karyawan Afganistan serta anggota keluarga.

Wartawan Italia, Francesca Mannocchi, yang juga turut dievakuasi, mengatakan, pesawat itu membawa 20 karyawan kedutaan Afganistan dan keluarga mereka, termasuk wanita dan anak-anak.

Republik Ceko

Penerbangan evakuasi pertama Ceko telah lepas landas dari bandara internasional Kabul dan mendarat di Praha. Perdana Menteri Andrej Babis mengatakan 46 orang telah berhasil diselamatkan pada Senin (16/8).

Mereka yang dievakuasi termasuk warga negara Ceko, staf Afganistan di kedutaan Ceko, dan penerjemah Afghanistan yang membantu angkatan bersenjata Ceko selama misi NATO bersama dengan keluarga mereka.

Menteri Dalam Negeri Ceko Jan Hamacek mencuitkan, penerbangan evakuasi berhasil dilakukan di tengah situasi yang memburuk di Kabul.

Selandia Baru

Pemerintah Selandia Baru mengirim pesawat angkut militer C-130 Hercules ke Afghanistan untuk membantu evakuasi 53 warganya dan puluhan warga Afganistan serta keluarga dekat mereka yang membantu pasukan Selandia Baru.

Perdana Menteri Jacinda Ardern mengatakan, sejauh ini mereka telah mengidentifikasi 37 warga Afganistan yang telah membantu, tetapi jumlah pengungsi akan mencapai ratusan begitu tanggungan dan lainnya dimasukkan. Para pejabat pertahanan Selandia Baru telah merencanakan misi selama sebulan yang melibatkan sedikitnya 40 personel militer yang bertugas merawat dan melindungi pesawat itu.

Ardern meminta agar Taliban mengizinkan orang-orang pergi dengan damai: "Seluruh dunia menyaksikan," katanya.

Amerika Serikat

Puluhan negara menyerukan kepada semua yang terlibat dalam peristiwa di Afganistan untuk menghormati dan memfasilitasi kepergian warga negara asing dan warga Afganistan yang ingin meninggalkan negara itu.

Lebih dari 60 negara mengeluarkan pernyataan bersama pada Minggu (15/08) malam mengutip apa yang mereka sebut "situasi keamanan yang memburuk'' di Afganistan. Pernyataan yang dirilis Amerika Serikat itu mengatakan bahwa mereka yang berkuasa dan berwenang di seluruh negeri "memikul tanggung jawab dan akuntabilitas untuk perlindungan kehidupan dan harta benda manusia, dan untuk pemulihan segera keamanan dan ketertiban sipil."

Pernyataan itu menyimpulkan: "Rakyat Afganistan layak untuk hidup dalam keselamatan, keamanan, dan martabat. Kami di komunitas internasional siap membantu mereka."

Korea Selatan

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan telah menutup sementara kedutaan besarnya di Kabul dan mengevakuasi sebagian besar stafnya ke negara ketiga yang tidak disebutkan di Timur Tengah.

Kementerian mengatakan beberapa diplomat, termasuk Duta Besar Choi Taeho, tetap berada di lokasi yang aman di Afganistan untuk mendukung evakuasi warga negara Korea Selatan di negara itu dan bahwa pemerintah Seoul bekerja sama dengan Amerika Serikat dan negara-negara lain untuk memastikan keamanan mereka.

ha/hp (AP)

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan deutsche welle. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab deutsche welle.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement