Selasa 17 Aug 2021 13:14 WIB

Bendera Merah Putih 30 Meter Dibentangkan di Sungai Ciliwung

Kondisi Sungai Ciliwung saat ini ‘belum merdeka’ masih memprihatinkan. 

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Agus Yulianto
Komunitas Peduli Ciliwung (KPC), Satgas Naturalisasi Ciliwung, dan komunitas pegiat alam GRF membentangkan bendera merah putih di Sungai Ciliwung. Tepatnya di bawah Jembatan Situ Duit, Bogor Utara, Kota Bogor, Selasa (17/8).
Foto: KPC
Komunitas Peduli Ciliwung (KPC), Satgas Naturalisasi Ciliwung, dan komunitas pegiat alam GRF membentangkan bendera merah putih di Sungai Ciliwung. Tepatnya di bawah Jembatan Situ Duit, Bogor Utara, Kota Bogor, Selasa (17/8).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Bertepatan dengan Hari Kemerdekaan ke-76 Indonesia, Komunitas Peduli Ciliwung (KPC), Satgas Naturalisasi Ciliwung Kota Bogor, dan Komunitas Pegiat Alam GRF membentangkan bendera merah putih sepanjang 30 meter di Sungai Ciliwung. Pembentangan bendera dilaksanakan di bawah Jembatan Situ Duit, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, Selasa (17/8).

Bendera yang digunakan memiliki panjang 30 meter dan lebar 1,5 meter. Bendera tersebut dibentangkan oleh 12 orang, dengan empat orang di atas dua perahu karet, dan delapan orang membentangkan bendera di atas air.

Komandan Sektor 5 Satgas Naturalisasi Ciliwung Ozi mengatakan, pembentangan bendera di Sungai Ciliwung dilakukan sebagai bentuk menunjukkan progress dari perbaikan Sungai Ciliwung. Dibandingkan dengan tahun lalu, bendera merah putih dikibarkan dengan cara digantung di Jembtan Situ Duit.

“Konsepnya tahun lalu kan digantung, kalau tahun ini langsung di air biar pesannya dapat, ‘ini Ciliwung’. Perubahannya sudah ada, kita terus proses perbaikan Ciliwung,” kata Ozi kepada Republika, Selasa (17/8).

Ozi mengatakan, kesulitan untuk membentangkan bendera di atas air yakni untuk melawan arus. Meskipun dalam Sungai Ciliwung saat pengibaran hanya sekitar 1 meter. Untuk melakukan pembentangan bendera, dilakukan latihan sehari sebelum Hari Kemerdekaan.

“Kesulitan dan hambatan itu lebih ke arus bawah, karena bendera itu kan harus membentang. Ketika kita bentangkan itu makanya kita gunakan 12 orang. Kebetulan kemarin kita latihan satu kali,” tuturnya.

Sementara itu, anggota KPC, Omar Abdillah mengatakan, pihaknya kerap melakukan kegiatan di sungai setiap 17 Agustus. Tahun ini, ide yang terbersit yakni membentangkan bendera di sungai.

Dia menambahkan, kondisi Sungai Ciliwung sendiri saat ini ‘belum merdeka’ masih memprihatinkan. Sehingga, Satgas Naturalisasi Ciliwung, KPC, dan komunitas peduli lingkungan lain masih terus membersihkan Sungai Ciliwung, sembari mengubah pola pikir masyarakat.

Menurut Omar, pola pikir masyarakat harus diubah dengan cara mengajak main ke Sungai Ciliwung dan melihat kondisinha secara langsung. Sehingga bisa menjaga Sungai Ciliwung bersama-sama.

“Sampah masih banyak banget, buruh kesadaran masyarakat dan mengubahnya memang butuh waktu lama. Dari Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor sudah ada gerakan Satgas Naturaslisasi Ciliwung, kolaborasi dengan KPC dan selalu bersinergi,” ucapnya.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement