REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Unit Usaha Syariah (UUS) PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga Syariah) menargetkan pertumbuhan kinerja dua digit hingga akhir 2021. Direktur Syariah Banking CIMB Niaga Pandji P. Djajanegara optimistis masih banyak ruang untuk tumbuh di semester selanjutnya.
"Tahun ini kita ingin tumbuh 10 persen, dua digit, pembiayaan saat ini sudah 3,5 persen, pertumbuhan ini terutama didorong dari segmen UMKM dan konsumer," katanya dalam Paparan Kinerja Semester I 2021 CIMB Niaga Syariah, Kamis (19/8).
Selain itu, Pandji juga optimistis bisa mempertahankan pertumbuhan di sisi pendanaan, terutama dana murah (CASA). Per 30 Juni 2021, rasio CASA tercatat mencapai 52 persen, tumbuh signifikan dari 42,2 persen pada Desember 2020.
Menurutnya, CASA menjadi salah satu faktor utama dalam mendorong pertumbuhan di semester I 2021 dan diharapkan hingga akhir tahun CASA bisa dijaga di atas 50 persen. Demikian juga dengan kualitas aset yang akan dijaga di kisaran satu persen.
Per 30 Juni 2021, NPF gross tercatat 1,32 persen dengan NPF nett yakni 0,48 persen. Dari sisi optimalisasi kapital atau modal, Pandji optimistis akan tetap terjaga dengan nilai CAR saat ini sebesar 23 persen.
"Kita dari sisi profitabilitas sudah cukup tinggi, kalau itu dikonversi jadi kapital sebenarnya bisa, tapi dengan tingkat pertumbuhan pembiayaan yang belum normal, jadi kita tunggu dulu karena masih aman," katanya.
Pandji juga mengatakan, CIMB Niaga Syariah memiliki target lima tahunan yang akan berakhir pada 2024. Pada saat itu, CIMB Niaga Syariah menargetkan porsi atau share of book 25 persen dari induk, dan menjadi bank syariah kedua terbesar di Indonesia.
Saat ini, rencana tersebut masih dalam jangkauan dibarengi dengan strategi penguatan digital. Pandji mengatakan CIMB Niaga Syariah punya basis, infrastruktur, perangkat digital yang kuat untuk mendukung aspirasi pada 2024 tersebut.
CIMB Niaga Syariah membukukan perolehan laba sebesar Rp 851 miliar pada semester pertama tahun 2021, naik 35 persen (yoy). Pertumbuhan laba tersebut utamanya dikontribusi oleh penyaluran pembiayaan sebesar Rp 33,1 triliun.
Mayoritas penyaluran pembiayaan dilakukan pada segmen Consumer Banking seperti mortgage, auto, dan personal financing. Adapun dari sisi pendanaan, per 30 Juni 2021, CIMB Niaga Syariah berhasil menghimpun dana pihak ketiga sebesar Rp 37,1 triliun atau tumbuh 15 persen (yoy).
Dengan realisasi kinerja tersebut, pada semester I 2021, CIMB Niaga Syariah dapat menambah aset menjadi Rp 47,9 triliun. Hal ini sekaligus mempertahankan posisi CIMB Niaga Syariah sebagai UUS terbesar di Indonesia.