Kamis 19 Aug 2021 22:43 WIB

LKC-DD Gelar Khitanan Massal bagi Anak Yatim di Bogor

LKC-DD gelar Khitanan massal dalam rangka memperingati 10 Muharram

Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) Dompet Dhuafa menggelar kegiatan khitanan massal di Pondok Pesantren An Nur, Ciseeng, Bogor, Provinsi Jawa Barat, (19/8).
Foto: DD
Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) Dompet Dhuafa menggelar kegiatan khitanan massal di Pondok Pesantren An Nur, Ciseeng, Bogor, Provinsi Jawa Barat, (19/8).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) Dompet Dhuafa menggelar kegiatan khitanan massal di Pondok Pesantren An Nur, Ciseeng, Bogor, Provinsi Jawa Barat, (19/8).

Pandemi Covid-19 tidak menjadi hambatan bagi sebagian masyarakat untuk mendapatkan akses kesehatan, salah satunya adalah khitanan, sebanyak 41 anak-anak yatim dan dhuafa di wilayah Ciseeng, Bogor mendapatkan layanan khitanan massal.

Lini Gumiliah selaku Penanggung Jawab kegiatan dari LKC-DD tersebut menjelaskan kegiatan kali ini terselenggara atas kerjasama dengan Ponpes An Nur Ciseeng, dalam rangka memperingati 10 Muharram yang di peringati sebagai lebaran anak yatim.

“Kegiatan ini juga dalam rangkaian memperingati lebaran anak yatim yang diperingati di tanggal 10 Muharram dan jatuh pada hari ini. Pelayanan khitanan massal kali ini berhasil menangani sebanyak 41 orang dan ditangani di tiga meja pelayanan yang terdiri dari 6 tenaga medis,” ujar Lini.

Acara yang berlangsung dari pukul 9 pagi sampai 12 siang tersebut menerapkan sejumlah protokol kesehatan yang harus dipatuhi oleh semua pihak yang terlibat, baik peserta khitan dan termasuk orang tua yang mendampingi anaknya.

“Semua petugas medis yang bertugas menggunakan protokol kesehatan ya, seperti masker dan sarung tangan medis. Kemudian untuk para peserta khitan juga harus menggunakan masker, lalu bagi orang tua atau saudara yang mengantar kami batasi untuk menghindari kerumunan,” tambah Lini.

Lini menuturkan khitanan massal kali ini diadakan dengan tujuan untuk meringankan beban masyarakat yang kurang mampu dalam melakukan khitanan, membantu anak-anak dalam usia pra sekolah dan usia sekolah untuk mendapatkan pelayanan khitanan.

“Tujuan kegiatan ini tentu sebagai upaya untuk meringankan beban masyarakat yang kurang mampu secara ekonomi untuk mendapatkan pelayanan khitan bagi anaknya ya, lalu membantu anak-anak yang usianya masih pra sekolah dan usia sekolah, khususnya yatim dhuafa untuk mendapatkan pelayanan khitanan bersama secara cuma-cuma, selain itu juga untuk meningkatkan kemitraan dengan pihak-pihak lainnya ya, seperti perusahaan dan institusi serta kerelawanan, kemudian untuk menumbuhkan rasa kepedulian sosial kepada sesama. Harapannya semoga anak-anak yang dikhitan kali ini tumbuh menjadi anak yang soleh, berguna bagi keluarga dan negara,” pungkas lini.

Salah seorang anak bernama Evan (8 tahun) mengungkapkan perasaan senangnya ketika melewati proses khitanan masal.

"Sebelumnya tegang karena takut, ternyata pas tadi dikhitan sakitnya pas disuntik aja, setelah itu engga berasa ternyata sudah selesai, alhamdulillah senang sudah dikhitan” ungkap Evan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement