REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak orang di usia 30-an hingga 40-an tahun yang berpikir penurunan kebugaran mereka berkaitan dengan melambatnya metabolisme tubuh. Padahal, metabolisme tubuh di usia tersebut tak banyak berubah bila dibandingkan dengan metabolisme tubuh pada usia 20-an tahun.
Kemampuan tubuh untuk membakar kalori sebenarnya tetap stabil pada usia 20-an hingga 50-an tahun. Menurut studi terbaru, laju metabolisme tubuh manusia baru mulai menurun ketika memasuki usia 60 tahun.
Hal ini diketahui setelah peneliti melakukan analisis terhadap kalori yang dihabiskan oleh lebih dari 6.600 orang partisipan. Para partisipan ini memiliki rentang usia satu pekan hingga 95 tahun dan berasal dari 29 negara.
Hasil studi menunjukkan bahwa laju metabolisme mengalami lonjakan pada kelompok bayi. Anak berusia 1 tahun diketahui bisa membakar kalori 50 persen lebih cepat dibandingkan orang dewasa. Lonjakan laku metabolisme pada anak ini akan menurun secara bertahap dan menjadi stabil ketika dia memasuki usia dewasa.
"Metabolisme melambat sekitar 3 persen setiap tahun sampai kita mencapai usia 20-an tahun, di mana tingkat metabolisme memasuki kenormalan baru," ujar peneliti Profesor John Speakman dari University of Aberdeen, seperti dilansir Huffington Post.
Studi ini menyoroti kesalahpahaman bahwa usia remaja dan 20an tahun dinilai sebagai masa di mana kemampuan tubuh membakar kalori mencapai puncaknya. Bila merujuk pada temuan studi ini, laju metabolisme tubuh manusia mencapai puncak pada usia 1 tahun dan mulai menurun di usia 60 tahun.
Setelah memasuki usia 60 tahun, laju metabolisme akan menurun secara bertahap sebanyak 0,7 persen per tahun. Seseorang yang berada pada usia 90-an akan membutuhkan asupan kalori per hari 26 persen lebih rendah dibandingkan kelompok usia paruh baya.
Berdasarkan studi ini pula, peneliti mengungkapkan bahwa metabolisme tubuh paling stabil pada usia 20-an hingga 50-an tahun. Bila seseorang berusia 30-an atau 40-an merasa lebih lesu atau lamban dibandingkan ketika mereka berusia 20-an tahun, kemungkinan penyebabnya adalah pola hidup yang kurang baik.
"Temuan ini mengindikasikan bahwa perubahan metabolisme bukan salah satu (penyebab perasaan lebih lesu atau penambahan berat badan setelah usia 30 tahun)," kata Profesor Speakman.