Ahad 22 Aug 2021 22:04 WIB

Tren Penanganan Covid-19 di Jabar Terus Membaik

Gubernur Jabar akan monitor ketat pemberlakuan 5M.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berbincang dengan seorang anak yang mengikuti vaksinasi massal di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga), Bandung, Jawa Barat, Jumat (20/8/2021). Presiden Joko Widodo menargetkan jumlah penerima vaksin COVID-19 hingga akhir Agustus 2021 di Indonesia mencapai 100 juta guna membentuk kekebalan kelompok sehingga pandemi COVID-19 segera berakhir.
Foto: Antara/Raisan Al Farisi
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berbincang dengan seorang anak yang mengikuti vaksinasi massal di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga), Bandung, Jawa Barat, Jumat (20/8/2021). Presiden Joko Widodo menargetkan jumlah penerima vaksin COVID-19 hingga akhir Agustus 2021 di Indonesia mencapai 100 juta guna membentuk kekebalan kelompok sehingga pandemi COVID-19 segera berakhir.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Alhamdulillah, sedikit demi sedikit penanganan Covid-19 di Tanah Air kian membaik, tidak terkecuali di Provinsi Jawa Barat. Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) ternyata membuahkan hasil di provinsi dengan jumlah penduduk 50 juta tersebut.

Tren penanganan pandemi Covid-19 di Provinsi Jabar terus membaik. Salah satu indikatornya, ditunjukan dengan penurunan kasus aktif, tingkat keterisian rumah sakit rujukan (BOR) Covid-19, dan rendahnya rata-rata tingkat kematian kasus Covid-19.

Gubernur Jabar Ridwan Kamil meminta semua pihak untuk tetap menjaga momentum perbaikan tersebut. Kata dia, masyarakat harus tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan 5M. Satpol PP, TNI, dan Polri juga, papar dia, akan secara intens mengawasi penerapan prokes 5M.

‘’Kami meminta TNI, Polri dan Satpol PP untuk tetap siaga,’’ ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Kang Emil, melalui saluran  virtual di Gedung Pakuan, Kota Bandung, belum lama ini. Jika melirik data kedisiplinan melalui aplikasi, ungkap dia, tingkat kedisiplinan memakai masker mencapai 87 persen dan jaga jarak 83 persen.

Oleh karena itu, sambung Emil, masyarakat harus menjadikan momentum perbaikan ini sebagai motivasi untuk lebih disiplin. Terlebih, papar dia, saat ini kasus Delta sedang kuat menyerang AS, Vietnam, Thailand, dan Filipina.

Menurut dia, kasus Delta jangan sampai kembali menyerang Indonesia hanya karena warganya kurang disiplin. ‘’Jadi kita monitor akan monitor ketat penerapan prokes 5M,’’ tambahnya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement