Senin 23 Aug 2021 18:04 WIB

PTM di Ciamis Baru Berjalan Pekan Depan

Sekolah-sekolah di Kabupaten Ciamis masih belum diperbolehkan melaksanakan PTM.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Andi Nur Aminah
Sejumlah siswa SMP mengikuti pembelajaran tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat (ilustrasi)
Foto: Republika/bowo pribadi
Sejumlah siswa SMP mengikuti pembelajaran tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CIAMIS -- Kabupaten Ciamis sejak pekan lalu telah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3. Sesuai Instruksi Menteri Dalam Negeri (Irmendagri) tentang PPKM, sekolah yang berada di daerah level 3 boleh melaksakan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. Namun, sekolah-sekolah di Kabupaten Ciamis masih belum diperbolehkan melaksanakan PTM.

Bupati Ciamis, Herdiat Sunarya mengatakan, PTM di sekolah baru akan dimulai pada 31 Agustus 2021 atau awal bulan September mendatang. PTM di sekolah juga akan memperhatikan terlebih dahulu zonasi atau level di tingkat kecamatan. Untuk sementara, hanya sekolah yang berada di kecamatan dengan zona hijau dan zona kuning yang boleh melaksanakan PTM.

Baca Juga

"Persiapan PTM secara langsung insyaallah akan dilaksanakan dalam waktu dekat ini. Namun, yang masih berada di level 3 (zona oranye) dan 4 (zona merah) tidak akan direkomendasikan PTM secara langsung, kata dia melalui keterangan resmi, Senin (23/8).

Ia juga meminta sekolah kembali menyiapkan sarana dan prasarana yang ada sebelum PTM dilaksanakan. Sebab, berdasarkan hasil pemantauan, masih banyak sekolah yang belum siap dalam sarana dan prasarana, termasuk kebersihan dan keterawatan sekolah. Ia mencontohkan, masih ada sekolah yang belum siap karena tidak terawat akibat terlalu lama pembelajaran dilakukan secra daring.

Selain itu, Herdiat meminta sekolah melengkapi sarana dan prasarana protokol kesehatan (prokes), seperti tempat cuci tangan, air mengalir, dan hand sanitizer. Termasuk melakukan sosialisasi kepada siswa untuk disiplin dalam memakai masker. "Kami berharap pihak sekolah agar dapat mempersiapkannya. Masih ada waktu sepekan untuk persiapan, gunakan untuk berbenah," kata dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kanupaten Ciamis, Asep Saeful Rahman mengatakan, PTM di daerahnya sebenarnya bisa dilakukan sejak pekan lalu. Namun, pihaknya tak ingin terburu-buru melaksanakan PTM. Sebab, berdasarkan pemantauan di lapangan, banyak sekolah yang kurang terawat akibat terlalu lama pembelajaran dilakukan secara daring. "Ada sekolah yang rumputnya sudah tinggi-tinggi, ada yang catnya sudah kusam. Jadi sekolah sepekan ini diminta menata ulang agar kelihatan indah dan sehat," kata dia, saat dikonfirmasi Republika.co.id

Ia juga meminta sekolah mengecek kembali kesiapan sarana dan prasarana terkait prokes, seeprti tempat cuci tangan, penyediaan hand sanitizer, dan masker. Dengan begitu, saat PTM dilakukan, sekolah benar-benar telah siap melaksakannya.

Selain itu, waktu sepekan sebelum PTM dilaksanakan juga akan dimanfaatkab untuk menyelesaikan vaksinasi kepada guru. Menurut dia, saat ini masih ada sejumlah guru di Kabupaten Ciamis yang belum melakukan vaksinasi.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis, sekitar 97 persen dari total 6.150 guru di Kabupaten Ciamis sudah menjalani vaksinasi. Sisanya tertunda karena ada yang memiliki penyakit penyerta (komorbid) dan hamil, sementara saat itu perempuan hamil belum direkomendasi untuk vaksinasi.

"Kita harap, pekan ini semua bisa divaksin. Kalau masih ada guru yang belum bisa divaksin karena penyakit penyerta itu tidak diperkenankan mengajar PTM. Mereka tetap mengajar secara daring," kata Asep.

Asep menambahkan, sekolah yang sempat dijadikan tempat isolasi terpusat juga harus disterilisasi terlebih dahulu sebelum melaksanakan PTM. Ia menyebutkan, di Kabupaten Ciamis terdapat setidaknya 28 sekolah yang dijadikan tempat isolasi terpusat untuk pasien Covid-19."Itu harus segera disterilisasi oleh satgas kecamatan, agar aman," kata dia.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement