Kamis 26 Aug 2021 14:25 WIB

In Picture: Panen Bawang Merah Terserang Ulat Grayak

Serangan ulat grayak mengakibatkan 90 persen hasil panen bawang merah berukuran kecil.

Red: Mohamad Amin Madani

Ulat grayak yang menyerang bawang merah di Desa Paron, Kediri, Jawa Timur, Kamis (26/8/2021). Serangan ulat grayak mengakibatkan 90 persen hasil panen bawang merah berukuran kecil dan hanya laku Rp3.500 per kilogram, jauh berbeda dengan bawang merah kualitas baik seharga Rp13.000 per kilogram. (FOTO : ANTARA/Prasetia Fauzani)

Buruh tani memanen bawang merah yang terkena serangan ulat grayak di Desa Paron, Kediri, Jawa Timur, Kamis (26/8/2021). Serangan ulat grayak mengakibatkan 90 persen hasil panen bawang merah berukuran kecil dan hanya laku Rp3.500 per kilogram, jauh berbeda dengan bawang merah kualitas baik seharga Rp13.000 per kilogram. (FOTO : ANTARA/Prasetia Fauzani)

Buruh tani memanen bawang merah yang terkena serangan ulat grayak di Desa Paron, Kediri, Jawa Timur, Kamis (26/8/2021). Serangan ulat grayak mengakibatkan 90 persen hasil panen bawang merah berukuran kecil dan hanya laku Rp3.500 per kilogram, jauh berbeda dengan bawang merah kualitas baik seharga Rp13.000 per kilogram. (FOTO : ANTARA/Prasetia Fauzani)

inline

REPUBLIKA.CO.ID,KEDIRI -- Ulat grayak yang menyerang bawang merah di Desa Paron, Kediri, Jawa Timur, Kamis (26/8/2021).

Serangan ulat grayak mengakibatkan 90 persen hasil panen bawang merah berukuran kecil dan hanya laku Rp3.500 per kilogram, jauh berbeda dengan bawang merah kualitas baik seharga Rp13.000 per kilogram.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement