Kamis 26 Aug 2021 23:32 WIB

Nasihat Soal Harta

Nasihat Hasan Bashri Soal Harta

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Hafil
Ilustrasi Harta
Foto: Pixabay
Ilustrasi Harta

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ulama besar Hasan Al-Bashriatau Abu Sa'id ubn Abil-Hasa Yasar al-Basri merupakan sosok ulama besar yang lahir di Madinah pada 21 Hijriah. Ia adalah salah satu ulama dari kalangan tabi'in (generasi setelah sahabat) yang selalu mampu menyentuh hati kaum Muslim dengan nasihat-nasihatnya.

Salah satu nasihatnya adalah tentang harta. Dikutip dari buku Tenangkan Pikiran dan Hatimu Setiap Saat terbitan Wali Pustaka, salah satu sahabat Hasan BAshri yang bernama Farqad berkata,

Baca Juga

“Kami menemui Hasan Bashri lalu bertanya, ‘Hai Abu Sa’id, tidakkah kau heran dengan Muhammad bin al-Ahtam?’,”

Hasan Bashri balik bertanya, “Ada apa dengannya?”

Farqad meceritakan, “Baru saja kami menemuinya saat ia meregang nyawa. Ia berkata, ‘Lihatlah peti itu, di dalamnya terdapat 80 ribu dinar-atau dirham-yang tidak kubayarkan zakatnya, tidak kugunakan untuk menyambung silaturrahmi dan tidak dimakan oleh orang yang membutuhkan’. Maka kami bertanya, ‘Lalu untuk siapa kau kumpulkan semua itu?’. Ia menjawab, ‘untuk kengerian zaman, persaingan dengan para teman, dan kekejaman penguasa’,”

Setelah mendengar cerita Farqad, Hasan Basri lalu berkata, “Lihatlah dari mana setan datang kepadanya. Ia takut kepada kengerian zaman, persaingan dengan para teman, dan kekejaman penguasa.”

Hasan Bashri kemudian memberikan nasihatnya, “Hai penerima warisan, janganlah engkau tertipu seperti kawanmu yang tertipu kemarin. Harta ini datang kepadamu, tanpa melelahkanmu dan tanpa membuatmu susah payah. Ia datang kepadamu dari orang yang mengumpulkan dan menahannya, yaitu mengumpulkan dari yang batil dan menahan dari yang berkah.”

Hasan Bashri melanjutkan, “Sesungguhnya Hari Kiamat mengandung banyak penyesalan. Laki-laki mengumpulkan harta kemudian mati dan meninggalkannya untuk orang lain. Kemudian, Allah menganugrahinya kebaikan dan mengeluarkan infak di jalan kebajikan, lalu ia temukan hartanya dalam timbangan orang lain,” jelasnya.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement