Jumat 27 Aug 2021 13:41 WIB

Korban Tewas Bom Bandara Kabul Capai 72 Orang

Taliban ikut mengecam serangan di Bandara Kabul yang dilakukan ISIS.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Warga Afghanistan berbaring di tempat tidur di sebuah rumah sakit setelah mereka terluka dalam serangan mematikan di luar bandara di Kabul, Afghanistan, Kamis, 26 Agustus 2021.
Foto: AP/Mohammad Asif Khan
Warga Afghanistan berbaring di tempat tidur di sebuah rumah sakit setelah mereka terluka dalam serangan mematikan di luar bandara di Kabul, Afghanistan, Kamis, 26 Agustus 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Korban meninggal akibat serangan bom di bandara Kabul meningkat menjadi setidaknya 72 jiwa. Sementara korban luka mencapai 158 orang. Hal itu diungkap beberapa pejabat Amerika Serikat (AS) dan Afghanistan.

Seperti dilaporkan laman Al Arabiya, dari keseluruhan korban tewas yang telah terdata, 12 di antaranya adalah tentara AS. Kematian mereka menorehkan kembali catatan kelam dalam misi AS di Afghanistan yang bakal segera berakhir setelah berumur 20 tahun.

Baca Juga

Presiden AS Joe Biden bersumpah akan membalas para pelaku yang terlibat dalam serangan bom di bandara Kabul. “Kepada mereka yang melakukan serangan ini, serta siapa pun yang ingin membahayakan AS, ketahuilah bahwa kami tidak akan memaafkan, kami tidak akan lupa. Kami akan memburu Anda,” kata Biden dalam pidatonya di Gedung Putih, dikutip Aljazirah, Jumat (27/8).

Pada kesempatan itu, Biden mengungkapkan bahwa pelaku pengeboman bandara Kabul adalah Islamic State of Khorasan Province (ISKP) atau dikenal pula sebagai ISIS-Khorasan (ISIS-K), yakni kelompok yang terafiliasi ISIS di Afghanistan. Taliban, yang kini telah memegang kendali atas Afghanistan, turut berperang dengan ISIS.

Sama seperti AS, Taliban turut mengutuk serangan bom di bandara Kabul. “(Taliban) mengutuk keras serangan terhadap warga sipil di bandara Kabul, yang terjadi di daerah di mana pasukan Amerika Serikat (AS) bertanggung jawab atas keamanan,” kata juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid.

Baca juga : Saksi: Bom Bandara Kabul Seperti Kiamat

Sejak Taliban menguasai Afghanistan pada 15 Agustus lalu, ribuan warga Afghanistan berbondong-bondong pergi ke bandara Kabul. Mereka berharap dapat disertakan dalam misi evakuasi yang dijalankan negara-negara asing, termasuk AS. Mereka yang ingin melarikan diri enggan jika harus hidup di bawah pemerintahan Taliban.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement