REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat hubungan internasional dari Universitas Padjajaran (Unpad) Teuku Rezasyah memandang positif pertemuan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dengan perwakilan Taliban di Doha, Qatar. Menurutnya, dengan dialog, Indonesia dapat memperoleh gambaran lebih baik terkait situasi di Afghanistan.
Teuku mengatakan, berdialog dan memperoleh informasi dari Taliban perihal situasi di Afghanistan lebih baik dibandingkan memperoleh keterangan dari pihak-pihak yang tak terlibat di negara tersebut. “Semakin banyak dialog, semakin baik. Sehingga Indonesia mendapat stok informasi yang berlimpah,” ucapnya saat diwawancara Republika.co.id, Jumat (27/8).
Dia menekankan, menjalin dialog dengan Taliban bukan berarti pro atau mendukung kelompok tersebut. “Setidaknya Taliban melihat Indonesia bukanlah negara yang memusuhi mereka, negara yang masih berharap terwujudnya rujuk nasional (di Afghanistan),” ujar Teuku.
Sementara untuk pengakuan terhadap pemerintahan Taliban, Teuku menilai saat ini Indonesia sedang dalam proses meyakinkan dirinya sendiri. “Bahwa dukungannya tidak akan berdampak pada situasi yang kian memburuk. Karena Taliban punya masalah besar,” katanya.
Masalah tersebut antara lain, Taliban belum mempunyai cetak biru pembangunan, konstitusi belum terbentuk, keamanan di wilayah perbatasan belum jelas, dan lainnya. Teuku menilai, persoalan-persoalan tersebut mesti disikapi terlebih dulu.
Menurutnya, dengan dialog dengan pihak-pihak terkait, termasuk Taliban, Indonesia dapat tetap mempertahankan perannya untuk menciptakan perdamaian di Afghanistan. “Jadi saya sebagai pengamat mendukung saja dialog-dialog semacam itu,” katanya.
Teuku mengungkapkan, apa yang diharapkan Indonesia untuk Afghanistan adalah terciptanya rekonsiliasi nasional. “Kalau bisa kita membagikan pengalaman demokrasi kita dengan mereka. Karena sebenarnya kita lebih kompleks dari mereka,” ucapnya.
Di sela-sela kunjungannya ke Doha, Qatar, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan bertemu dengan perwakilan kantor politik Taliban di sana. Pada kesempatan itu, Retno menyampaikan kepada Taliban tentang pentingnya pemerintahan inklusif di Afghanistan.
Selain itu, Retno turut menekankan pentingnya menghormati hak-hak perempuan. Terakhir, dia menyampaikan kepada perwakilan Taliban tentang pentingnya memastikan Afghanistan tidak menjadi tempat bersarang dan berkembang biaknya aktivitas serta organisasi teroris.