Bagi umat Islam, berzakat merupakan salah satu rukun yang wajib dilakukan sebagai sarana pembersih diri dan juga harta. Kewajiban tersebut tercantum dalam Al-Qur’an beserta dengan ketentuan dan syarat-syaratnya.
Namun, tidak sedikit juga orang yang beranggapan bahwa mengeluarkan zakat hanya akan mengurangi jumlah harta yang dimiliki. Padahal, hal itu sama sekali tidak benar. Dengan membayar zakat, akan ada banyak manfaat yang bisa kamu dapatkan yaitu:
Baca Juga: Ingin Rutin Berzakat? Berikut 5 Tips yang Bisa Dilakukan
5 Manfaat Zakat
-
Membersihkan Diri dan Harta
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, salah satu manfaat berzakat yang paling utama adalah sebagai sarana membersihkan diri dan juga harta. Pasalnya, dalam ajaran Islam disampaikan bahwa dalam harta yang dimiliki, ada hak-hak orang lain yang membutuhkan. Itulah alasan mengapa harta atau penghasilan wajib untuk dikeluarkan zakatnya.
Dengan mengeluarkan zakat, artinya kamu sudah peduli dengan orang-orang yang membutuhkan dan kamu sudah ikut membantu keberlangsungan hidup mereka. Pikiran pun menjadi lebih tenang dan selalu dipenuhi rasa syukur.
-
Mengendalikan Diri
Membayar zakat secara rutin juga bisa menjadi sarana pengendali diri agar tak mudah tergoda untuk membelanjakan harta untuk sesuatu yang tidak penting. Artinya, kamu bisa lebih mudah mengontrol keinginan menghamburkan uang untuk hal-hal yang tak diperlukan.
-
Membantu Pengelolaan Keuangan
Dengan rutin membayar zakat, kamu akan sangat terbantu dalam mengelola keuangan. Mengapa bisa demikian? Karena kamu akan terbiasa untuk mengatur pengeluaran sebijak mungkin dan menyisihkannya untuk berzakat.
Ketika jatah untuk berzakat sudah tersisihkan, selanjutnya kamu akan lebih tenang membelanjakan uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari serta menambah nominal tabungan. Jadi, pengeluaran per bulan bisa tetap terkontrol tanpa melupakan kewajiban berzakat.
-
Mengurangi Pajak Penghasilan
Banyak yang tidak tahu bahwa bagi mereka yang mengeluarkan zakat penghasilan, secara otomatis dapat mengurangi pembayaran pajak pendapatan (PKP). Hal ini sesuai dengan pasal 14 ayat (3) UU 38/1999 yang menyatakan bahwa pengurangan ini dimaksudkan agar masyarakat tidak menanggung beban ganda, antara membayar pajak serta mengeluarkan zakat penghasilan.
Nah, jika merasa tertarik dengan kebijakan ini, kamu hanya perlu mengajukan laporan kepada Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) dengan mencantumkan besarnya penghasilan serta zakat yang harus dibayar. Dengan begitu, data akan secara otomatis disesuaikan dengan lembaga yang menangani perpajakan.
Namun, jika pajak penghasilan dibayar oleh perusahaan, laporan dana yang digunakan untuk berzakat akan dicantumkan dari penghasilan keseluruhan yang kamu miliki.
-
Menumbuhkan Rasa Keadilan Sosial
Perlu diketahui bahwa selain mempertebal keimanan seseorang, berzakat juga dipercaya dapat menumbuhkan rasa keadilan sosial di masyarakat. Mengapa demikian? Hal ini karena zakat bisa membantu memangkas kesenjangan yang ada, antara yang kaya dan yang kurang mampu. Dengan saling berbagi, maka kamu bisa menebarkan kebahagiaan untuk orang lain.
Dengan membayar zakat penghasilan secara rutin, artinya kamu juga ikut membantu negara khususnya lembaga penyalur zakat dalam mengurangi kemiskinan. Penyaluran zakat yang sesuai dan tepat sasaran dirasa mampu membantu menolong mereka yang membutuhkan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, sehingga tak sampai kekurangan.
Kesenjangan yang terdapat pada strata sosial pun juga bisa semakin diperkecil dengan adanya zakat. Mereka yang mengeluarkan zakat akan memiliki empati tinggi dan berusaha menolong, sedangkan mereka yang membutuhkan, tentu akan merasa senang karena dibantu.
Lalu, Apa Perbedaan Zakat dan Wakaf?
Meski dua-duanya memiliki kesamaan konsep, yaitu mengeluarkan harta untuk yang membutuhkan, tetap ada perbedaan mendasar antara zakat dan wakaf. Perbedaan tersebut terdapat pada:
Zakat
|
Wakaf
|
|
---|---|---|
Tujuan
|
Berfokus pada golongan yang membutuhkan.
|
Menyasar pada perorangan atau lembaga yang bisa digunakan untuk kepentingan bersama.
|
Hukum
|
Wajib.
|
Hukumnya Sunnah Muakkad. Artinya, jika seseorang tak menunaikan wakaf, ia tidaklah berdosa, namun ia tak akan mendapatkan kemuliaan di sisi Allah SWT.
|
Penerima
|
Penerima zakat memiliki hak mutlak terhadap zakat yang telah diterima dan dibagi ke dalam 8 golongan.
|
Seseorang yang diberi kepercayaan menerima wakaf harus bertanggung jawab penuh terhadap harta wakaf dan mengelolanya dengan baik untuk kepentingan bersama.
|
Aturan
|
Jumlah atau besar nilai yang harus dikeluarkan sudah diatur secara jelas dalam Al-Qur’an.
|
Tidak ada aturan yang mengikat mengenai berapa jumlah yang harus dikeluarkan.
|
Itulah tadi uraian singkat mengenai zakat penghasilan yang perlu kamu ketahui. Melihat begitu banyak manfaat yang didapatkan, sudah tentu kamu akan lebih bersemangat untuk berzakat, kan? Ingatlah bahwa di setiap hartamu ada hak milik orang lain. Jika ingin harta itu bersih dan mendatangkan kebaikan, maka jangan lupa untuk bayar zakat!
Baca Juga: Zakat Online: Cek Aplikasi dan Tips Menggunakannya Biar Berkah