Selasa 31 Aug 2021 19:05 WIB

Pertamina Operasikan SPBU 76 Green Energy Station

SPBU 76 Green Station tersebar di Banten, DKI, Jabar, Jateng, Lampung dan Jatim

PT Pertamina Patra Niaga, selaku Sub Holding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) terus melakukan percepatan komitmen dan kontribusi transisi energi di sisi hilir dengan memperkenalkan 76 Green Energy Station (GES). Ke-76 GES ini tersebar di beberapa wilayah, diantaranya 3 titik di Lampung, 43 titik di Banten, DKI Jakarta dan Jawa Barat, 13 titik di Jawa Tengah dan DI Yogyakarta, serta 17 titik di Jawa Timur.
Foto: pertamina
PT Pertamina Patra Niaga, selaku Sub Holding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) terus melakukan percepatan komitmen dan kontribusi transisi energi di sisi hilir dengan memperkenalkan 76 Green Energy Station (GES). Ke-76 GES ini tersebar di beberapa wilayah, diantaranya 3 titik di Lampung, 43 titik di Banten, DKI Jakarta dan Jawa Barat, 13 titik di Jawa Tengah dan DI Yogyakarta, serta 17 titik di Jawa Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina Patra Niaga, selaku Sub Holding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) terus melakukan percepatan komitmen dan kontribusi transisi energi di sisi hilir dengan memperkenalkan 76 Green Energy Station (GES). Ke-76 GES ini tersebar di beberapa wilayah, diantaranya 3 titik di Lampung, 43 titik di Banten, DKI Jakarta dan Jawa Barat, 13 titik di Jawa Tengah dan DI Yogyakarta, serta 17 titik di Jawa Timur.

Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, SH C&T PT Pertamina (Persero) Alfian Nasution menjelaskan bahwa GES adalah sebuah konsep baru, layanan terintegrasi bagi masyarakat sebagai konsumen di SPBU Pertamina dengan empat (4) konsep utama, yakni Green, Future, Digital, dan High Tier Fuel sebagai komitmen Pertamina dalam mendukung Grand Strategi Nasional yang telah ditetapkan Pemerintah khususnya pada program transisi energi dan operasional yang lebih ramah lingkungan. 

Dijabarkan lebih lanjut oleh Alfian, konsep Green ini terkait penggunaan Solar Photo Voltaic (PV) atau pembangkit listrik tenaga Surya (PLTS) sebagai salah satu sumber energi mandiri dan ramah lingkungan.

"Solar PV memberikan dampak yang cukup signifikan untuk mengurangi polusi, efek rumah kaca, dan efisiensi biaya operasional SPBU. Untuk SPBU dengan kapasitas Solar PV 6.3 Kwp, rata-rata penghematan per bulannya sekitar 12.5 persen dari total penggunaan listrik untuk operasional," lanjut Alfian.

Konsep kedua yakni Future menawarkan sebuah layanan baru yakni Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) atau Charging Station dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) atau Battery Swapping Station (BSS).

"Ini adalah dukungan kami untuk memperkuat dan mempercepat penyiapan ekosistem hilir kendaran bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) di Indonesia. Saat ini sudah tersedia lima (5) Charging Station di SPBU Fatmawati II, SPBU MT Haryono, SPBU Lenteng Agung, SPBU Kuningan, dan SPBU Soekarno Hatta yang masih bisa dinikmati tanpa biaya. Di Tahun ini kami juga sedang menyiapkan BSS di beberapa SPBU untuk mendukung berkembangnya pengguna motor listrik," jelas Alfian.

Konsep ketiga dan keempat sudah tidak asing lagi, yakni Digital dan High Tier Fuel. Digitalisasi dan edukasi berkelanjutan tentang bahan bakar berkualitas yakni Pertamax Series dan Dex Series sudah menjadi salah satu program utama SH C&T.

"Untuk GES, Pertamina Patra Niaga menyiapkan MyPertamina sebagai platform digital yang terintegrasi untuk seluruh layanan dan proses transaksi di GES, baik untuk produk bahan bakar minyak dan ke depan untuk layanan charging station dan BSS. Terkait Pertamax dan Dex Series, ini adalah  komitmen Pertamina terhadap Peraturan Menteri (Permen) Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) No. 20 Tahun 2017 dimana ketentuan minimal Research Octane Numer (RON) untuk jenis bensin adalah RON 91 dan Cetane Number (CN) untuk jenis diesel adalah CN 51," tuturnya.

Melalui elaborasi konsep inilah, GES menjadi sebuah milestone awal proses transisi energi disisi hilir, wujud lembaga penyalur Pertamina yang secara operasional maupun secara layanan dan produknya ramah lingkungan, serta menjadi milestone peningkatan portofolio pemanfaatan new & renewable energy (NRE) pada operasional lembaga penyalur Pertamina. 

“GES akan menjadi sebuah one stop energy solution yang ramah lingkungan. Kami akan berlari mengikuti arah transisi energi dan harapannya GES di wilayah lain bisa terus kami percepat prosesnya, dan kehadiran GES ini bisa turut berkontribusi terhadap pengurangan emisi karbon pada tahun 2030 hingga 29 persen sesuai dengan yang dicanangkan pemerintah,” tutur Alfian.

Tidak ketinggalan, Pertamina juga memberikan promo khusus bagi konsumen di GES. Selama periode 31 Agustus hingga 30 September 2021, bagi 5.000 pelanggan Pertamina dengan transaksi pembelian Pertamax Series dan Dex Series terbanyak dengan MyPertamina berkesempatan mendapatkan 5.000 poin ekstra yang dapat ditukarkan dengan berbagai keuntungan, salah satunya adalah program Berbagi Berkah MyPertamina. Bagi pelanggan pengguna kendaraan listrik, pengisian di Charging Station GES juga berkesempatan mendapatkan voucher Bright Store sebesar Rp 25.000, serta merchandise eksklusif terbatas.

Mengenai seluruh produk, layanan, penawaran khusus, dan informasi terkait GES, masyarakat dapat langsung menghubungi Pertamina Call Center (PCC) 135 atau cek langsung di aplikasi MyPertamina-mu.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement