REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) dengan sejumlah mitra melakukan penandatanganan Domestic Swap Agreement (DSA) pada pembukaan The 49th Indonesian Petroleum Association (IPA) Convex, Rabu (21/5/2025). Hal ini merupakan salah satu arahan dari SKK Migas untuk memenuhi kebutuhan gas bumi domestik.
Pertamina sebagai penjual gas bumi milik negara dan juga pemasok gas, bersama dengan konsorsium pemasok gas dari West Natuna Group, Corridor Block and Jabung PSC (South Sumatra Sellers) akan melaksanakan skema swap gas untuk memenuhi kebutuhan gas domestik di sektor kelistrikan dan industri. Skema ini melibatkan pembeli gas dari Singapura, yaitu Sembcorp Gas Pte Ltd. (Sembgas) dan Gas Supply Pte Ltd. (GSPL), serta pembeli gas domestik, PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN). Langkah ini mengantisipasi adanya penurunan pasokan gas bumi di Sumatra dan peningkatan kebutuhan gas di dalam negeri.
Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri mengatakan sesuai arahan Pemerintah melalui SKK Migas, skema swap gas dijalankan dengan mengalokasikan sebagian volume ekspor untuk memenuhi kebutuhan domestik.
“Skema swap gas akan menjamin ketersediaan gas domestik untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional sesuai target yang ditetapkan Pemerintah,” ujar Simon.
Simon menambahkan skema swap gas ini akan memberikan tambahan pasokan gas untuk domestik. Hal ini merupakan milestone penting baik bagi Indonesia dan Pertamina dimana proses swap gas sebagai alternatif sumber pasokan gas bumi untuk pemenuhan kebutuhan gas domestik.
“Upaya ini dilakukan oleh Pertamina untuk mendukung visi Asta Cita Presiden Prabowo, dimana kepastian pasokan energi domestik akan menjaga ketahanan energi nasional,” kata Simon.
Ikuti Whatsapp Channel Republika