Rabu 01 Sep 2021 17:17 WIB

WHO Pantau Varian Baru Covid-19 Mu

Varian Covid-19 Mu pertama kali terdeteksi di Kolombia pada Januari lalu.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Ilustrasi Covid-19
Foto: Pixabay
Ilustrasi Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan sedang memantau varian baru Covid-19 yang dikenal sebagai “Mu”. Dalam istilah ilmiah varian tersebut diidentifikasi sebagai B.1.621.

WHO masih mengelompokkan Mu dalam “variant of interest”. “Varian Mu memiliki konstelasi mutasi yang menunjukkan sifat potensial untuk lolos dari kekebalan,” kata WHO pada Selasa (31/8).

Baca Juga

WHO mengungkapkan, varian Mu pertama kali terdeteksi di Kolombia pada Januari lalu. Mu mirip dengan varian beta yang menunjukkan pengurangan kapasitas netralisasi serum penyembuhan dan vaksin.

Mu menyebar luas di Amerika Selatan dan Eropa. “Meskipun prevalensi global varian Mu di antara kasus berurutan telah menurun dan saat ini di bawah 0,1 persen, prevalensi di Kolombia (39 persen) dan Ekuador (13 persen) secara konsisten meningkat,” kata WHO.

Menurut WHO, studi lebih lanjut dibutuhkan untuk memahami karakteristik klinis dari Mu. Sebelum Mu, terdapat empat varian Covid-19 yang telah dikenal, yakni beta, alpha, gamma, dan delta. WHO mengungkapkan, varian alpha sudah tersebar ke 193 negara. Sementara, beta ditemukan di 141 negara.

Sebanyak 91 negara menghadapi varian gamma. Kemudian varian yang lebih menular, yakni delta, menyebar di 170 negara. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement