REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Pedagang Pasar Baru Bandung berharap pembelajaran tatap muka (PTM) yang sudah diperbolehkan digelar dapat mendongkrak omzet penjualan. Pasca Pasar Baru Bandung diperbolehkan beroperasi di masa penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) jumlah pengunjung masih rendah.
Ketua Himpunan Pedagang Pasar Baru Bandung, Iwan Suhermawan berharap dengan diperbolehkannya PTM di Kota Bandung maka akan berdampak kepada penjualan para pedagang seragam. Ia berharap roda ekonomi para pedagang terus maju.
"Semoga ini pertanda baik khususnya untuk Pasar Baru Bandung dan para pedagang seragam, tas dan sepatu serta komponen-komponen usaha yang menyangkut komponen usaha di sektor pendidikan," ujarnya, Kamis (2/9).
Sejak diperbolehkan beroperasi, ia menuturkan tingkat kunjungan masyarakat ke Pasar Baru Bandung baru mencapai 5 hingga 15 persen dari total 50 persen kapasitas yang diperbolehkan. "Tingkat kunjungan baru 5 persen sampai 15 persen dari 50 persen yang diperbolehkan," katanya.
Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung berencana menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) pada minggu kedua di bulan September tahun 2021. Dalam sepekan ke depan akan dilakukan verifikasi oleh satgas Covid-19 kecamatan terhadap 1.692 sekolah yang menyatakan siap menggelar PTM.
"Diperkirakan pelaksanaan efektif PTM di Kota Bandung selama tidak ada perubahan kebijakan dari pusat atau level pemerintahan yang lebih tinggi diperkirakan akan dimulai di minggu kedua bulan September 2021. Kalau boleh diilustrasikan jatuh ditanggal 8 September baru dimulai pelaksanaan efektif pembelajaran tatap muka," ujar Sekda Kota Bandung, Ema Sumarna, Senin (30/8).
Ia mengatakan terdapat 1.692 sekolah yang menyatakan siap menggelar PTM dari total 2.000 penyelenggara pendidikan di tingkat PAUD, TK, SD dan sederajat, SMP dan sederajat. Selanjutnya, satgas Covid-19 kecamatan dan Disdik Kota Bandung akan melakukan verifikasi kembali.
"Kemarin yang sudah lolos sekitar 330, mungkin sekarang akan dilihat lagi. Yang jelas tidak 1.692 itu lolos mungkin saja yang lolos itu 600 atau 700 total tapi saya tidak bisa mengira-ngira seperti itu kita tunggu saja hasil disdik dan tim kewilayahan," katanya.