Jumat 03 May 2024 20:36 WIB

Tim Unisba Dampingi Pedagang Bakso dan Sate di Bandung Barat Agar Miliki Sertifikat Halal

Salah satu syarat mengajukan sertifikat halal yaitu NIB (Nomor Induk Berusaha)

Red: Arie Lukihardianti
Tim PKM Unisba
Foto: Dok Republika
Tim PKM Unisba

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG---Tim (Pengabdian Kepada Masyarakat) Universitas Islam Bandung (Unisba), membrikan pendampingan pada pedagang bakso dan sate di Bandung Barat. Menurut Ketua Tim PKM yang berasal dari dosen Prodi Manajemen dan Magister Manajemen FEB Unisba dan mahasiswa, Dede R Oktini, tujuan akhir kegiatan ini adalah membantu pelaku usaha khususnya bakso dan sate agar dapat memiliki sertifikat halal.

Sertifikat halal bagi pedagang makanan ini penting, kata Dede, karena pemerintah sudah berkomitmen agar setiap produk yang beredar di pasar harus bersertifikat halal baik usaha berskala mikro, kecil, menengah maupun besar. Hal ini, sesuai Undang-Undang No. 33 Tahun 2014 tentang jaminan produk halal.

Baca Juga

"Bahkan pada 17 Oktober 2019, Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal Kementrian Agama mulai menerapkan peraturan bahwa semua produk makanan yang mengandung unsur hewani harus bersertifikat halal," ujar Dede seraya mengatakan PKM ini mengangkat tema “Pendampingan perbaikan proses produksi, pembuatan NIB dan sertifikat bagi pedagang bakso dan sate dalam mewujudkan kuliner halal di desa wisata Rende, Bandung Barat.

Menurutnya, sertifikat halal tidak mudah begitu saja dalam mendapatkannya. Khususnya, bagi pelaku usaha bakso dan sate. Ada beberapa tahapan di antaranya adalah memastikan terlebih dahulu bagaimana proses pembuatan bahan baku. "Misalnya bakso, harus dipastikan daging yang digunakan itu memenuhi kriteria halal, sebab di lapangan ada indikasi penyembelihan hewan yang tidak memenuhi kriteria halal," katanya.