REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter Spesialis Kebidanan Kandungan dr. Upik Anggraheni, Sp.OG-KFER mengatakan jika kehamilan kedua tak kunjung terjadi, ada kemungkinan pasangan suami istri mengalami infertilitas sekunder. Menurut WHO, infertilitas didefinisikan sebagai kegagalan pasangan suami istri untuk hamil setelah satu tahun berhubungan seksual secara teratur tanpa alat kontrasepsi.
Definisi ini juga berlaku pada infertilitas sekunder. Bedanya pasangan tersebut sudah memiliki anak sebelumnya. Dalam hal kesuburan, riwayat kehamilan dan persalinan sebelumnya tidak selalu membuat peluang kehamilan selanjutnya lebih mudah.
"Jadi, penyebab infertilitas sekunder ini bukan hanya salah satu pihak (wanita atau pria) saja, tetapi keduanya. Faktor penyebab infertilitas sekunder dapat berasal dari wanita, pria, ataupun kombinasi keduanya," kata dokter Universitas Indonesia, dikutip dari keterangan resmi, Kamis (2/9).
Berbagai faktor termasuk usia, infeksi, lingkungan, genetik, bahkan nutrisi, dan stres dapat berkontribusi menjadi penyebab terjadinya masalah kesuburan. Faktor usia menjadi salah satu faktor yang tidak dapat dikendalikan.
Usia 35 tahun pada wanita adalah titik di mana cadangan ovarium mulai menurun secara cepat sampai dengan usia 45 tahun. Usia ini merupakan batas usia dilakukannya program IVF (bayi tabung) dengan sel telur milik sendiri.
Penyebab
Berdasarkan jurnal kesehatan, penyebab paling sering dari infertilitas sekunder adalah infeksi. Penelitian tahun 2011 menunjukkan adanya hubungan bermakna antara infertilitas sekunder dengan riwayat buruk kehamilan sebelumnya, persalinan dengan operasi sesar, dan peningkatan indeks massa tubuh.
Wanita dengan infertilitas sekunder juga diketahui empat kali lebih sering mengalami masalah kandungan (ginekologi). Wanita dengan indeks massa tubuh di atas 25 kg/m2 cenderung lebih sering mengalami infertilitas dibandingkan dengan mereka yang memiliki berat badan ideal.
Hal ini terkait dengan gangguan ovulasi seperti PCOS yang sering terjadi pada wanita gemuk. Begitu pula dengan pria gemuk. Meski demikian, penyebab terbanyak infertilitas sekunder pada pria adalah varikokel (pembesaran pembuluh darah di dalam skrotum).
"Mereka (pria gemuk) lebih sering mengalami gangguan kesuburan yang dipengaruhi oleh adanya peningkatan suhu akibat penumpukan lemak di sekitar kemaluan," kata Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Konsultan Fertilitas, Endokrinologi, dan Reproduksi di RS Pondok Indah IVF Centre.