Jumat 03 Sep 2021 10:03 WIB

Himbara: Masa Pandemi, Aset Bank BUMN Capai Rp 3.904 Triliun

Pertumbuhan aset bank BUMN didukung oleh kebijakan stimulus dari pemerintah.

Rep: Novita Intan/ Red: Friska Yolandha
Seorang nasabah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. sedang mengakses layanan mobile banking Bank BTN di Jakarta, Senin (19/7). Himpunan Bank-Bank Negara (Himbara) mencatat nilai aset empat bank BUMN sebesar Rp 3.904 triliun pada kuartal II 2021.
Foto: Dok. BTN
Seorang nasabah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. sedang mengakses layanan mobile banking Bank BTN di Jakarta, Senin (19/7). Himpunan Bank-Bank Negara (Himbara) mencatat nilai aset empat bank BUMN sebesar Rp 3.904 triliun pada kuartal II 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Himpunan Bank-Bank Negara (Himbara) mencatat nilai aset empat bank BUMN sebesar Rp 3.904 triliun pada kuartal II 2021. Adapun keempat bank BUMN antara lain PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.

Ketua Himbara Sunarso mengatakan aset tersebut tumbuh 7,7 persen di tengah pandemi covid-19.

"Kita ada hikmahnya juga sejak 1998 sering krisis, akibat dari krisis, maka risk management kita baik dari regulasi dan disiplinnya lebih sigap. Hasilnya apa? Krisis yang sangat berat ini, policy response kita relatif tepat, sehingga meski dalam situasi yang sangat tidak proper ini, aset Himbara masih tumbuh 7,7 persen," ujarnya dalam keterangan resmi seperti dikutip Jumat (3/9).

Sunarso menilai pertumbuhan aset bank BUMN juga didukung oleh kebijakan stimulus dari pemerintah. Salah satunya memberikan penempatan dana yang bisa menambah aliran dana dari bank yang disalurkan menjadi kredit kepada masyarakat.

Hal ini membuat penyaluran kredit para bank pelat merah sebesar Rp 2.552 triliun atau tumbuh 5,4 persen. Kemudian penyaluran kredit diklaim tetap sehat, kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) kisaran tiga persen.

"Dalam situasi seperti sekarang ini, menurut saya ini sangat manageable," ucapnya.

Lebih lanjut, penyaluran kredit membuat bank berhasil menumbuhkan laba mencapai 18,4 persen. Secara nominal, laba sebesar Rp 29,9 triliun dari keempat bank negara itu.

Kemudian pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 8,7 persen dengan nilai mencapai Rp 2.948 triliun.

Baca juga : Kehidupan Luar Biasa Muslimah Kulit Hitam

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement