Ahad 05 Sep 2021 19:54 WIB

Apple Tunda Rencana Pemindaian Foto iPhone

Pemindaian foto bertujuan untuk melaporkan gambar pelecehan seksual.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Ponsel iPhone / Ilustrasi
Foto: Flickr
Ponsel iPhone / Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BERKELEY -- Apple menunda tanpa batas waktu rencana untuk memindai iPhone di Amerika Serikat untuk gambar pelecehan seksual anak. Hal ini disebabkan protes dari pakar keamanan dan privasi yang memperingatkan teknologi itu dapat dieksploitasi untuk tujuan pengawasan lain oleh peretas dan pemerintah yang mengganggu.

Penundaan itu terjadi sebulan setelah Apple mengungkapkan pihaknya sedang bersiap-siap untuk meluncurkan alat untuk mendeteksi gambar pelecehan seksual anak yang diketahui. Alat ini akan bekerja dengan memindai file sebelum diunggah ke sistem penyimpanan cadangan iCloud-nya. Apple juga berencana memperkenalkan alat terpisah untuk memindai pesan terenkripsi pengguna untuk konten seksual eksplisit.

Baca Juga

Apple bersikeras bahwa teknologinya telah dikembangkan dengan cara yang akan melindungi privasi pemilik iPhone di Amerika Serikat (AS). Namun, perusahaan berbasis di Cupertino, California, itu dibanjiri kritik dari pakar keamanan, kelompok hak asasi manusia dan pelanggan. Mereka khawatir bahwa teknologi pemindaian akan membuka informasi pribadi dan sensitif.

“Berdasarkan feedback dari pelanggan, kelompok advokasi, peneliti dan lainnya, kami telah memutuskan mengambil waktu tambahan selama beberapa mendatang untuk mengumpulkan masukan dan melakukan perbaikan sebelum merilis fitur keselamatan anak yang sangat penting ini,” kata Apple dalam pembaruan yang diposting di atas rencana pemindaian foto asli, dilansir dari Japan Today, Ahad (5/9).

Apple tidak pernah menetapkan tanggal spesifik kapan teknologi pemindaian akan diluncurkan. Apple hanya mengatakan itu akan terjadi pada tahun ini.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement