REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada banyak jenis masker wajah yang tersedia di masa pandemi Covid-19. Akan tetapi, tiap masker memiliki efektivitas yang berbeda dalam mencegah Covid-19.
Sebuah studi terbaru dalam jurnal Science telah mengulas efektivitas beragam jenis masker dalam mencegah penularan Covid-19. Studi ini melibatkan lebih dari 340 ribu orang dewasa dari 600 desa terpencil di Bangladesh.
Studi ini menemukan bahwa penggunaan masker secara signifikan mampu membatasi penyebaran virus SARS-Cov-2. Secara umum, penggunaan masker pada 42 persen partisipan berkontribusi pada penurunan 9,3 persen kasus Covid-19 bergejala dan 11,9 persen penurunan gejala seperti Covid-19.
Bila masker digunakan oleh hampir semua orang, peneliti menilai penurunan kasus bisa mencapai beberapa kali lipat lebih besar dibandingkan 10 persen. Temuan dalam studi ini dinilai dapat menyanggah berbagai argumen yang menentang efektivitas penggunaan masker dalam mengurangi penyebaran Covid-19.
Studi ini juga menyoroti bahwa tidak semua masker diciptakan setara. Masker medis misalnya, sudah terbukti dengan jelas efektif dalam menurunkan kejadian Covid-19. Seperti diketahui, masker medis memiliki efisiensi penyaringan sebesar 95 persen.
Baca juga : 611 Sekolah Dasar Bekasi Mulai Tatap Muka
Akan tetapi, hal yang sama tak ditemukan pada masker kain. Masker kain memiliki efisiensi filtrasi atau penyaringan sekitar 37 persen saja.
"Meski masker kain jelas menurunkan gejala, kami tak menampik bahwa masker tersebut tak memiliki dampak atau hanya dampak kecil pada infeksi Covid-19 bergejala," jelas peneliti, seperti dilansir BestLife, Senin (6/9).
Berdasarkan temuan ini, peneliti lebih menganjurkan penggunaan masker bedah dibandingkan masker kain. Masker bedah memiliki efisiensi filtrasi yang lebih tinggi, harga yang lebih murah, dan memberikan dukungan yang lebih bagus dalam menurunkan Covid-19.
Temuan serupa juga pernah diungkapkan dalam studi yang dimuat pada jurnal //Physics of Fluids// pada Juli kemarin. Studi ini menemukan bahwa masker kain hanya memiliki efisiensi filtrasi sebesar 9,8 persen. Jenis masker medis lain seperti masker bedah, masker N95, dan masker KN95 tampak memiliki efisiensi filtrasi yang lebih tinggi.
Akan tetapi, peneliti menekankan bahwa temuan ini mungkin bukan hanya dipengaruhi oleh masker kain itu sendiri. Kesesuaian bentuk masker kain dan wajah yang kurang tepat juga dapat membuat masker menjadi kurang melindungi.
Baca juga : Atlet Paralimpiade Raih Emas, Jokowi: Sangat Membanggakan
Saat ini, ahli epidemiologi Michael Osterholm PhD mengatakan masker kain belum mampu menjawab tantangan penyebaran Covid-19. Osterholm menilai jenis masker yang paling baik adalah N95.
Di awal pandemi, masker N95 memang hanya diperuntukkan bagi tenaga kesehatan profesional. Akan tetapi, saat ini ketersediaan masker N95 sudah lebih memadai sehingga masker ini baik digunakan oleh banyak orang, khususnya oleh mereka yang belum divaksinasi atau belum pernah terkena Covid-19.
"Kualitas masker memang penting, Jadi bila Anda bisa mendapatkan masker KN95 atau masker N95, itu akan memberikan Anda perlindungan yang lebih besar," jelas Scott Gottlieb MD yang pernah menjabat sebagai komisioner Food and Drug Administration.