REPUBLIKA.CO.ID, NABLUS -- Tentara pendudukan Israel menangkap seorang siswa Palestina berusia 12 tahun, Ahad (5/9). Siswa itu ditangkap saat sedang dalam perjalanan ke sekolah di Desa Luban e-Sharkiya, Selatan kota Tepi Barat, Nablus, Palestina.
Dilansir dari Wafa News, Ahad (5/9), Kepala Desa Yaaqob Eweis mengatakan siswa bernama Husam Moayad Eweis yang merupakan seorang siswa kelas tujuh sedang dalam perjalanan ke sekolah saat itu. Lalu, tiba-tiba tentara Israel memintanya untuk berhenti dan menahannya.
Dia menambahkan siswa di desa menjadi sasaran pelecehan oleh tentara pendudukan Israel hampir setiap hari. Terutama dalam perjalanan mereka ke sekolah dan dalam perjalanan pulang.
Akhir bulan lalu, pasukan Israel juga secara brutal memukuli seorang siswa sekolah menengah Palestina di kota Hebron, Tepi Barat Selatan, Senin (30/8). Siswa berusia 14 tahun tersebut dilaporkan luka-luka di bagian kepalanya.
Orang tua korban, Raed Tamimi mengatakan pasukan Israel menghentikan putranya, Muntaser di dekat pos pemeriksaan militer Abu al-Rish, di sebelah Barat Masjid Ibrahimi. Peristiwa ini terjadi ketika putranya sedang dalam perjalanan ke sekolahnya. Anaknya digeledah dan kemudian secara brutal dipukuli.
Serangan terhadap siswa oleh pasukan militer Israel dan pemukim Israel di wilayah Palestina yang diduduki merupakan pelanggaran berat terhadap hak anak atas pendidikan dan perkembangan. Serangan-serangan ini terutama terjadi di daerah-daerah paling rentan di Tepi Barat - Area C, area H2 Hebron yang dikuasai Israel, dan Yerusalem Timur.