Senin 06 Sep 2021 21:11 WIB

Pemerintah Diharapkan Bangun Pulau Sekatung Sebagai Benteng

Pembangunan penting agar pulau tidak disemena-menakan oleh Pemerintah Cina.

Pulau Sekatung.
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Pulau Sekatung.

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Pemerintah diharapkan melakukan pembangunan di Pulau Sekatung yang berada di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau demi mempertahankan kedaulatan negara. Pulau Sekatung merupakan pulau terluar yang perairannya beririsan dengan nine dash line, wilayah yang menjadi sengketa beberapa negara.

Selama ini, TNI AD menempatkan personelnya di pulau tersebut untuk menjaga kedaulatan negara. "Wilayah tersebut beririsan dengan nine dash line yang diklaim Cina. Kami harap tidak hanya dijaga kami, tapi ada pembangunan riil, sehingga pulau tersebut tidak disemena-menakan oleh Pemerintah Cina," kata Danrem 033/ Wira Pratama Brigjen TNI Jimmy Ramoz Manalu dalam rapat Pansus RUU Landas Kontinen di Batam, Senin (6/9).

Selain Pulau Sekar, TNI AD terlibat dalam penjagaan dua pulau terluar NKRI di wilayah Kepri, yaitu Pulau Sekatung dan Pulau Nipa terletak di wilayah Kota Batam. Ia mengatakan, Pulau Sekatung berada relatif jauh dari Natuna. Pihaknya menempatan 20 orang personel di pulau itu, yang berjaga bergantian setiap enam bulan.

"Perjalanan dari Ranai (Ibu Kota Natuna) ke Sekatung memakan waktu enam jam," kata dia.

Sedangkan Pulau Nipa di Kota Batam dikembangkan sebagai lokasi lego jangkar. Di tempat yang sama, Wakil Bupati Natuna Rodial Huda juga berharap pemerintah melakukan pembangunan di pulau-pulau terluar yang berada di wilayahnya. Ia meminta pemerintah pusat membangun pusat militer di Pulau Laut, layaknya Okonawa dan Hawaii.

"Kalau pulau laut dibangun pusat militer seperti Okinawa atau Hawaii, maka tujuh pulau terluar ter-cover pengawasannya. Memudahkan pengawasan di sana, dari sisi perikanan, sisi militer, sisi apa saja," kata dia.

Rodial percaya, apabila armada niaga, perikanan, dan militer berada di Laut Natuna Utara, maka perairan akan penuh. Maka pelaku ilegal fishing akan menghindar dengan sendirinya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement