Senin 06 Sep 2021 21:12 WIB

Mata Bisa Jelaskan Kondisi Gangguan Kesehatan Serius

Penyakit jantung bahkan bisa terdeteksi dari kondisi mata.

Rep: Puti Almas/ Red: Nora Azizah
Penyakit jantung bahkan bisa terdeteksi dari kondisi mata.
Foto: www.freepik.com.
Penyakit jantung bahkan bisa terdeteksi dari kondisi mata.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah studi terbaru menemukan bahwa mata mungkin dapat menjadi petunjuk dari kondisi kesehatan yang lebih serius dapat Anda alami. Disebutkan bahwa dokter dapat melihat apakah seseorang berpotensi memiliki penyakit kardiovaskular melalui lesi kecil di retina mata.

Tanda-tanda penyakit ini diteliti oleh tim ilmuwan di Shiley Eye Institute di University of California San Diego Health, Amerika Serikat (AS).

Baca Juga

“Mata adalah jendela kesehatan dan banyak penyakit yang dapat bermanifestasi di mata, seperti penyakit kardiovaskular,” ujar Mathiew Bakhoum, penulis utama studi dan dokter ahli bedah retina di UC San Diego Health dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan di situs web Universitas, dilansir Al Arabiya, Senin (6/9).

Penurunan aliran darah yang disebabkan oleh penyakit jantung, dikenal sebagai Iskemia dapat menyebabkan aliran darah yang tidak memadai ke mata. Kondisi ini dapat menyebabkan sel-sel di retina mati, meninggalkan bekas yang permanen.

"Kami menyebut tanda ini sebagai lesi perivaskular iskemik retina atau RIPL dan berusaha menentukan apakah temuan ini dapat berfungsi sebagai biomarker untuk penyakit kardiovaskular,” jelas Bakhoum.

Adanya lesi menunjukkan tingkat risiko penyakit jantung. Temuan para peneliti didasarkan pada tinjauan catatan orang-orang yang menerima pemeriksaan mata, atau juga dikenal sebagai pemindaian retinal optical coherence tomography (OCT) di UC San Diego Health antara Juli 2014 dan Juli 2019.

Para peneliti kemudian dapat mengidentifikasi dua kelompok setelah tinjauan grafik medis. Pertama adalah yang terdiri dari 84 orang dengan penyakit jantung dan yang lainnya terdiri dari 76 orang sehat yang digunakan sebagai kelompok kontrol untuk penelitian ini.

Pada bagian mata di individu yang memiliki penyakit jantung ditemukan memiliki lebih banyak RIPL. Menurut para peneliti, semakin tinggi RIPL di mata, semakin tinggi risiko penyakit kardiovaskular.

“Satu-satunya cara agar dapat memvisualisasikan pembuluh darah terkecil di tubuh adalah di mata,” jelas Anthony DeMaria, Judith dan Jack White Chair di bidang Kardiologi dan ahli jantung.

Mereka menjelaskan bahwa retina secara khusus memberikan bukti penting tentang efek buruk dari masalah kardiovaskular, seperti tekanan darah tinggi. Pemeriksaan mata secara dini dapat mengurangi risiko stroke, serangan jantung di masa depan.

“Harapan saya, adanya RIPL di mata dapat menjadi penanda adanya penyakit kardiovaskular saat pasien menjalani penilaian faktor risiko penyakit jantung, atau saat pasien menjalani evaluasi untuk dugaan adanya penyakit jantung,” jelas DeMaria.

Mengidentifikasi RIPL sejak dini dapat membantu individu mencari terapi dini dan tindakan pencegahan, yang dalam jangka panjang. Ini sekaligus dapat mengurangi risiko stroke dan serangan jantung di masa depan.

“Secara global, penyakit kardiovaskular adalah penyebab kematian nomor satu dan sayangnya banyak orang tidak menyadari bahwa mereka mungkin memiliki masalah jantung,” kata Bakhoum.

Lebih lanjut, Bakhoum mengatakan bahwa kunci pencegahannya adalah deteksi dini dan pengobatan. Ia bersama tim peneliti berharap dengan mengidentifikasi RIPL sebagai penanda penyedia penyakit kardiovaskular akan dapat mengidentifikasi masalah jantung sebelum kondisi seperti serangan jantung atau stroke, terjadi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement