Selasa 07 Sep 2021 14:01 WIB

Hyundai Tingkatkan Rasio Kendaraan Listrik Jadi 80 Persen

Pada periode Januari-Juli, Hyundai menjual total 5.300 unit kendaraan hidrogen.

Red: Friska Yolandha
 Hyundai IONIQ 5 Robotaxi dipamerkan pada press preview day pertama International Motor Show IAA di Munich, Jerman, 06 September 2021. Hyundai Motor akan meningkatkan rasio kendaraan listrik menjadi 80 persen pada tahun 2040 dalam penjualan global.
Foto: EPA-EFE/SASCHA STEINBACH
Hyundai IONIQ 5 Robotaxi dipamerkan pada press preview day pertama International Motor Show IAA di Munich, Jerman, 06 September 2021. Hyundai Motor akan meningkatkan rasio kendaraan listrik menjadi 80 persen pada tahun 2040 dalam penjualan global.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Produsen mobil Korea Selatan Hyundai Motor akan meningkatkan rasio kendaraan listrik menjadi 80 persen pada tahun 2040 dalam penjualan global. Kendaraan listrik dan kendaraan hidrogen saat ini hanya menyumbang 1,5 persen dari penjualan global Hyundai, dan pada awalnya bertujuan untuk meningkatkan rasio menjadi 30 persen pada tahun 2030.

Untuk mencapai tujuan tersebut, Hyundai akan secara bertahap mengganti jajaran produknya yang dijual di Eropa dengan model bertenaga hidrogen atau baterai pada tahun 2035 dan di pasar utama lainnya pada tahun 2040.

Dikutip Yonhap, Selasa (7/9), Hyundai berencana untuk memperluas jajaran kendaraan bertenaga hidrogen menjadi tiga model, dari sebelumnya satu model, yakni Nexo. Dua model tambahan akan menjadi kendaraan serba guna dan kendaraan sport, kata pernyataan itu.

Perusahaan tidak memberikan kerangka waktu untuk perluasan lineup tersebut. Dalam upaya terkait, Hyundai berencana untuk mengurangi emisi karbonnya sebesar 75 persen pada tahun 2040 dan target untuk mencapai netralitas karbon, atau emisi karbon dioksida net-zero, pada tahun 2045.