REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Kota Jakarta Barat mengaku jumlah sampah anorganik di bank sampah selama pandemi berkurang drastis. Padahal sebelumnya warga bisa menyetor hingga 12 ton per hari.
"Kalau sekarang itu kisarannya sekitar empat sampai dengan delapan ton saja per hari," kata Subarna Martadinata selaku Petugas pengawas Sudin Lingkungan Hidup (LH) sekaligus Pengurus Bank Sampah Induk Satu Hati Divisi Sosialisasi, Selasa (7/9).
Menurut dia, berkurangnya jumlah sampah disebabkan kebijakan pembatasan sosial dan larangan beraktivitas di perkantoran dan sekolah. Umumnya, lanjut Subarna, sekolah dan wilayah perkantoran jadi salah satu sumber sampah. Tak ayal keranjang bank sampah di dua wilayah tersebut kerap penuh dalam kurun waktu beberapa minggu.
"Karena sekolah di tutup dan perkantoran juga dibatasi. Jadi itu berpengaruh," kata Subarna.